Kisah Para Rasul 1:9

"Sesudah Ia mengatakan demikian, Ia diangkat ke surga, dan mereka melihat Dia naik, sampai awan menutup-Nya dari pandangan mereka."

Ilustrasi kenaikan Yesus ke surga, digambarkan dengan sosok yang terangkat ke arah cahaya di atas awan.

Kisah kenaikan Yesus Kristus ke surga merupakan momen fundamental dalam narasi Kekristenan, sebagaimana tercatat dalam kitab Kisah Para Rasul pasal 1 ayat 9. Peristiwa ini menandai akhir dari kehadiran fisik Yesus di bumi setelah kebangkitan-Nya dan merupakan permulaan dari era baru bagi para murid-Nya, yang kemudian dikenal sebagai para rasul.

Ayat tersebut dengan jelas menggambarkan adegan di mana, setelah memberikan instruksi terakhir kepada para pengikut-Nya, Yesus diangkat ke hadapan mereka. Gambaran ini bukan sekadar narasi biasa, melainkan sebuah peristiwa supranatural yang disaksikan langsung oleh para murid. Kata "diangkat ke surga" menyiratkan perpindahan fisik dari alam duniawi ke alam ilahi. Keadaan ini semakin diperkuat dengan frasa "mereka melihat Dia naik, sampai awan menutup-Nya dari pandangan mereka." Ini menunjukkan sebuah perpisahan yang penuh kemuliaan, di mana kehadiran Yesus perlahan menghilang, diselimuti oleh sebuah awan yang seringkali melambangkan kehadiran ilahi atau kemuliaan Tuhan.

Bagi para murid, momen ini pastinya dipenuhi dengan campuran emosi. Ada kesedihan karena perpisahan dengan Sang Guru yang mereka kasihi, namun juga ada kepastian dan harapan yang diperbaharui. Mereka telah menyaksikan kematian dan kebangkitan-Nya, dan kini mereka menyaksikan kenaikan-Nya. Ini mengkonfirmasi keilahian Yesus dan janji-Nya bahwa Ia tidak akan meninggalkan mereka sendiri, melainkan akan mengirimkan Penolong, yaitu Roh Kudus.

Kisah Para Rasul 1:9 bukan hanya sebuah catatan historis, tetapi juga sebuah pengajaran teologis yang mendalam. Kenaikan Yesus menegaskan status-Nya sebagai Raja yang berkuasa, yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Dari surga, Ia terus memerintah dan mengawasi gereja-Nya. Ini juga memberikan gambaran tentang apa yang menanti orang-orang percaya – sebuah kehidupan kekal bersama Kristus di surga.

Peristiwa ini menjadi fondasi bagi iman para rasul. Mereka dipanggil untuk menjadi saksi Kristus "baik di Yerusalem maupun di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" (Kisah Para Rasul 1:8), dan kenaikan Yesus memberi mereka keberanian dan mandat ilahi untuk menjalankan tugas tersebut. Ketiadaan fisik Yesus justru memperkuat iman mereka pada ajaran-Nya dan pada kuasa Roh Kudus yang akan dicurahkan kepada mereka. Dengan demikian, Kisah Para Rasul 1:9 menjadi titik tolak penting bagi penyebaran Injil ke seluruh penjuru dunia, sebuah warisan yang terus menginspirasi jutaan orang hingga saat ini.