Kisah Para Rasul 11:1-18 (dan berlanjut hingga pasal 13)
Kitab Kisah Para Rasul adalah catatan luar biasa tentang bagaimana pesan Injil Yesus Kristus menyebar dari Yerusalem ke seluruh penjuru dunia yang dikenal pada masa itu. Pasal 11 hingga 13 menandai babak penting dalam perluasan misi para rasul, terutama Rasul Paulus, yang transformasinya menjadi hamba Tuhan adalah salah satu cerita paling dramatis dalam Alkitab.
Pasal 11 Kisah Para Rasul menceritakan momen krusial ketika Petrus, yang awalnya ragu, akhirnya memahami bahwa keselamatan melalui Yesus bukan hanya untuk orang Yahudi, tetapi juga untuk bangsa-bangsa lain. Pengalaman dengan Kornelius, seorang perwira Romawi yang saleh, menjadi titik balik. Roh Kudus turun atas Kornelius dan keluarganya sama seperti atas para rasul di hari Pentakosta, mengonfirmasi bahwa Allah tidak membeda-bedakan orang. Peristiwa ini membuka pintu lebar-lebar bagi penginjilan kepada non-Yahudi, sebuah langkah yang revolusioner pada masanya.
Berita tentang penerimaan bangsa lain ini sampai ke gereja di Yerusalem. Awalnya, ada kebingungan dan bahkan keberatan dari kalangan orang Yahudi yang baru percaya. Namun, setelah mendengar kesaksian Petrus, mereka memuliakan Allah, mengakui bahwa "Jikalau demikian, Allah menganugerahkan pertobatan yang membuahkan hidup juga kepada bangsa-bangsa lain." Ini adalah fondasi yang sangat penting untuk misi universal Kekristenan. Dari titik inilah, pesan Injil mulai menyebar lebih luas, tidak lagi terbatas pada lingkungan Yahudi.
Pasal 12 Kisah Para Rasul membawa kita pada periode tantangan dan kemenangan. Kita melihat penangkapan dan pembunuhan Yakobus, saudara Yohanes, oleh Herodes Agripa I, yang menunjukkan betapa berbahayanya pelayanan para rasul. Namun, di sisi lain, kita juga menyaksikan mukjizat pembebasan Petrus dari penjara melalui intervensi malaikat Allah. Ini adalah bukti nyata bahwa meskipun menghadapi penindasan, pekerjaan Allah tidak dapat dihentikan.
Selanjutnya, pasal 13 membuka era baru dengan dimulainya perjalanan misi pertama yang dipimpin oleh Barnabas dan Saulus (yang kemudian dikenal sebagai Paulus). Dimulai dari Antiokhia, pusat penginjilan yang penting bagi bangsa bukan Yahudi, mereka diutus oleh Roh Kudus. Perjalanan ini membawa mereka ke Siprus dan kemudian ke Asia Kecil (wilayah Turki modern), termasuk kota-kota seperti Perga, Antiokhia di Pisidia, dan Ikonium. Di setiap tempat yang mereka kunjungi, mereka berkhotbah di sinagoge dan tempat-tempat umum, menghadapi perlawanan dari orang Yahudi yang menolak Injil, tetapi juga menemukan banyak orang dari bangsa lain yang percaya dan bersukacita.
Sepanjang perjalanan misi ini, kita melihat bagaimana kuasa Allah bekerja melalui para rasul. Mukjizat terjadi, kesembuhan diberikan, dan yang terpenting, banyak jiwa diselamatkan. Pengalaman Paulus di Listra, di mana ia menyembuhkan seorang yang lumpuh sejak lahir dan kemudian disalahartikan sebagai dewa Hermes, menunjukkan dampak besar dari pewartaan Injil, sekaligus juga bahaya dari penyembahan manusia.
Kisah rasul pasal 11-13 adalah narasi tentang keberanian iman, kedaulatan Allah dalam membuka jalan bagi keselamatan semua bangsa, dan dimulainya ekspansi global Kekristenan yang tak terbendung. Ini adalah pengingat bahwa panggilan Allah melampaui batas-batas etnis dan budaya, dan bahwa pekerjaan-Nya terus berlanjut melalui mereka yang bersedia menjadi alat-Nya.