Simbol persatuan dan teguh dalam iman.

Kisah Rasul 11:23

"Sesudah ia tiba dan melihat kasih karunia Allah, ia pun merasa sukacita. Dan ia menasihati mereka, supaya mereka dengan tulus hati tetap berpegang teguh pada Tuhan."

Kisah para rasul pasal 11 ayat 23 menyajikan sebuah momen penting dalam penyebaran Injil, sebuah nasihat berharga dari Barnabas kepada jemaat yang baru lahir di Antiokhia. Ayat ini bukan sekadar sebuah narasi, melainkan sebuah pelajaran mendalam tentang bagaimana iman yang baru tumbuh harus dipelihara dan diperkuat agar tidak goyah oleh berbagai tantangan.

Kedatangan Barnabas dan Sukacita Kasih Karunia

Barnabas, seorang Yahudi perantauan yang saleh dan penuh dengan Roh Kudus, diutus oleh gereja di Yerusalem untuk memeriksa pertumbuhan iman di Antiokhia. Setibanya di sana, ia menyaksikan dengan mata kepala sendiri karya Allah yang luar biasa. Pemberitaan Injil telah menjangkau orang-orang non-Yahudi, dan mereka menerima Kristus dengan hati yang terbuka. Melihat begitu banyak jiwa diselamatkan dan dikuatkan dalam iman, Barnabas dipenuhi sukacita. Sukacita ini bukanlah kebahagiaan semata, melainkan pengakuan atas kasih karunia Allah yang bekerja secara ajaib, melintasi batas-batas etnis dan budaya.

Nasihat untuk Berpegang Teguh pada Tuhan

Namun, Barnabas tidak berhenti pada pengamatan dan sukacita semata. Sebagai seorang pemimpin rohani yang bijak, ia memahami bahwa pertumbuhan iman yang baru perlu dibimbing dan diteguhkan. Oleh karena itu, ia memberikan nasihat yang sangat krusial kepada jemaat: "supaya mereka dengan tulus hati tetap berpegang teguh pada Tuhan." Nasihat ini mengandung beberapa elemen penting:

Pelajaran untuk Kita Hari Ini

Kisah Rasul 11:23 memberikan pelajaran yang relevan bagi setiap orang yang mengikut Kristus saat ini. Di tengah derasnya arus informasi dan pengaruh dunia yang beragam, menjaga iman tetap murni dan teguh menjadi semakin penting. Sama seperti jemaat di Antiokhia, kita juga dipanggil untuk tidak hanya bersukacita atas karya Allah, tetapi juga secara aktif memelihara hubungan kita dengan-Nya. Ini berarti membaca Firman-Nya secara rutin, berdoa dengan sungguh-sungguh, bersekutu dengan sesama orang percaya, dan senantiasa menolak segala sesuatu yang dapat menjauhkan kita dari kasih Kristus.

Marilah kita meneladani ketulusan hati Barnabas dan komitmen jemaat Antiokhia. Biarlah kita selalu memastikan bahwa hati kita tulus di hadapan Tuhan, dan bahwa kita terus berpegang teguh pada Dia, sumber kehidupan dan keselamatan kita. Amin.