"Lalu kata Paulus dengan suara keras: "Berdirilah tegak! Hai orang lumpuh, bangkitlah dan berjalanlah!" Seketika itu juga orang itu melompat berdiri dan mulai berjalan."
Ayat ini dari Kitab Kisah Para Rasul pasal 14 ayat 10, mencatat sebuah momen penting dalam pelayanan Paulus dan Barnabas. Di kota Listra, mereka bertemu dengan seorang pria yang telah lumpuh sejak lahir. Peristiwa ini bukan sekadar sebuah penyembuhan biasa, melainkan sebuah demonstrasi nyata dari kuasa ilahi yang bekerja melalui para hamba-Nya. Kisah ini menjadi simbol harapan dan bukti kebesaran iman.
Ketika Paulus melihat pria itu memiliki iman untuk disembuhkan, ia berbicara dengan keyakinan yang penuh kuasa. Kata-katanya bukan hanya perintah, tetapi juga penyaluran energi spiritual yang mampu mengubah keadaan fisik yang telah berlangsung lama. Respons seketika dari pria itu yang melompat berdiri dan berjalan menegaskan bahwa mukjizat ini adalah tanda dari Tuhan.
Peristiwa di Listra ini memiliki dampak yang signifikan. Orang-orang di sana, yang menyaksikan keajaiban itu, mulai memahami bahwa kekuatan yang bekerja melalui Paulus dan Barnabas bukanlah kekuatan mereka sendiri, melainkan kuasa Allah yang bekerja. Sayangnya, reaksi ini tidak selalu positif. Sebagian orang menjadi takjub dan memuliakan Allah, namun sebagian lainnya, terprovokasi oleh para pemuka agama yang tidak percaya, akhirnya berbalik menentang para rasul. Namun, fokus pada ayat 10 tetaplah pada kebangkitan pria yang lumpuh itu.
Kisah ini mengajarkan kita beberapa hal penting. Pertama, pentingnya iman. Paulus melihat iman dalam diri pria yang lumpuh itu sebagai kunci. Iman adalah jembatan yang menghubungkan kebutuhan manusia dengan kuasa Tuhan. Kedua, kuasa firman Tuhan yang diucapkan dengan iman. Kata-kata Paulus memiliki otoritas ilahi yang membawa perubahan. Ketiga, kesaksian yang nyata. Mukjizat penyembuhan adalah kesaksian visual yang kuat tentang kebaikan dan kuasa Allah.
Kisah rasul 14 ayat 10 mengingatkan kita bahwa Tuhan sanggup melakukan hal-hal yang luar biasa dalam kehidupan kita, bahkan ketika tampaknya tidak ada harapan. Ia dapat memulihkan apa yang patah, memberi kekuatan pada yang lemah, dan membawa perubahan yang radikal. Ayat ini terus menjadi sumber inspirasi, menunjukkan bahwa melalui iman dan penyertaan Tuhan, hal-hal mustahil dapat menjadi kenyataan. Mukjizat ini meneguhkan pesan Injil dan memperkuat iman para pengikut Kristus pada masa itu dan hingga kini.