Kisah Rasul 18:25 - Seorang Pengajar yang Tekun

"Ia sedikitpun tidak mengetahui jalan Tuhan selain dari baptisan Yohanes."

Kisah para rasul pasal 18 ayat 25 membawa kita pada sebuah momen krusial dalam penyebaran Injil, yaitu ketika Rasul Paulus menjumpai seorang pria bernama Apolos di Efesus. Apolos digambarkan sebagai seorang Yahudi yang berasal dari Aleksandria, sebuah kota yang terkenal sebagai pusat intelektual dan budaya di masa itu. Ia memiliki latar belakang pendidikan yang baik, fasih berbicara, dan sangat bersemangat dalam mengajarkan tentang Yesus Kristus. Kehadiran dan pengajarannya di sinagoge Efesus menarik perhatian banyak orang, termasuk Akwila dan Priskila, pasangan misionaris yang setia mendampingi Paulus.

Ilustrasi Apolos sedang mengajar dengan penuh semangat

Namun, ayat ini juga mengungkap sebuah detail penting mengenai pemahaman Apolos. Frasa "Ia sedikitpun tidak mengetahui jalan Tuhan selain dari baptisan Yohanes" memberikan gambaran bahwa ajaran Apolos, meskipun berapi-api dan berfokus pada Yesus, masih memiliki keterbatasan. Ia memahami ajaran mengenai pertobatan dan persiapan kedatangan Mesias, yang mana hal ini adalah inti dari pelayanan Yohanes Pembaptis. Yohanes memang adalah seorang tokoh penting yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus, dan ajarannya tentang pertobatan dan baptisan menjadi fondasi yang kuat.

Akan tetapi, pemahaman Apolos belum mencakup seluruh kesaksian mengenai Yesus Kristus. Ia belum sepenuhnya mengerti tentang kematian dan kebangkitan Yesus sebagai puncak karya penebusan, serta peranan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya setelah kedatangan Kristus. Ini adalah celah yang bisa dimanfaatkan oleh kebaikan dan hikmat Tuhan melalui pelayanan Akwila dan Priskila. Mereka mendengar pengajaran Apolos yang bersemangat namun belum lengkap, lalu dengan penuh kasih dan kebijaksanaan, mereka mengambil Apolos dan menjelaskan kepadanya "jalan Tuhan dengan lebih khusus," yaitu seluruh Injil tentang Yesus Kristus, termasuk keselamatan melalui iman kepada-Nya.

Kisah ini mengajarkan kepada kita betapa pentingnya memiliki pemahaman yang utuh dan mendalam tentang iman Kristen. Semangat dan ketekunan dalam mengajarkan kebenaran memang patut dihargai, namun keakuratan dan kelengkapan ajaran adalah hal yang krusial. Akwila dan Priskila menunjukkan teladan yang luar biasa dalam membimbing orang lain, bukan dengan menghakimi kekurangan Apolos, melainkan dengan membantunya bertumbuh dalam pengetahuan dan pengertian tentang kasih karunia Tuhan.

Apolos, yang memiliki dasar yang kuat dari ajaran Yohanes, kemudian dengan sukacita menerima pemahaman yang lebih lengkap. Ia menjadi alat Tuhan yang jauh lebih efektif dalam memberitakan Injil, bahkan kemudian membantu jemaat di Akhaya dengan dukungan penuh dari surat-surat Paulus. Kisah ini menegaskan bahwa perjalanan iman adalah sebuah proses pertumbuhan berkelanjutan. Selalu ada ruang untuk belajar lebih banyak, memahami lebih dalam, dan mempersembahkan seluruh kehidupan kepada jalan Tuhan yang sejati, yang telah dinyatakan sepenuhnya dalam Yesus Kristus. Semangat Apolos yang terus belajar dan kerendahan hati untuk menerima pembimbingan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk senantiasa haus akan firman dan berani memperbaiki pemahaman kita demi kesaksian yang lebih baik.

Sumber: Alkitab - Kisah Para Rasul 18:25