Kisah Rasul 18:28

"Sebab dengan kuat ia membantah orang Yahudi di depan umum dan membuktikan bahwa Yesus adalah Kristus."

Kebenaran

Kisah para rasul pasal 18, ayat 28, memberikan gambaran yang begitu hidup tentang kekuatan dan keteguhan iman yang dimiliki oleh para pelayan Tuhan. Ayat ini secara khusus menyoroti peran penting Apollos, seorang Yahudi Alexandria yang fasih berbicara dan cakap dalam Kitab Suci, yang tanpa gentar membantah orang-orang Yahudi di tempat umum. Tindakannya bukan sekadar perdebatan biasa, melainkan pembuktian yang kuat dan meyakinkan bahwa Yesus adalah Mesias yang telah dijanjikan. Dalam konteks sejarah saat itu, perdebatan mengenai identitas Yesus sangatlah krusial. Banyak orang Yahudi yang menantikan kedatangan Mesias, namun mereka memiliki pemahaman yang berbeda mengenai sifat dan peran Mesias tersebut. Apollos, dengan pengetahuannya yang mendalam akan Kitab Suci Perjanjian Lama, mampu menghubungkan nubuatan-nubuatan kuno dengan kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Ia tidak hanya berbicara berdasarkan keyakinan pribadi, tetapi juga memberikan dasar-dasar teologis yang kokoh. Kekuatan Apollos terletak pada kemampuannya untuk menggunakan Kitab Suci sebagai alat pembuktian. Ia membuktikan bahwa Yesus bukanlah sosok yang datang untuk menggulingkan kekuasaan Romawi secara fisik, seperti yang mungkin diharapkan oleh sebagian orang, melainkan kedatangan-Nya memiliki tujuan spiritual yang jauh lebih mendalam: keselamatan umat manusia. Dengan "kuat ia membantah," berarti Apollos tidak ragu-ragu, tidak takut akan tantangan, dan tidak menyerah pada argumen yang lemah. Ia berdiri teguh pada kebenaran yang telah diwahyukan. Ayat ini juga mengingatkan kita akan pentingnya pengetahuan yang mendalam dan kemampuan untuk menyampaikannya dengan jelas. Apollos telah belajar dengan baik, namun kemampuannya baru benar-benar bersinar ketika ia diberi pemahaman yang lebih lengkap tentang jalan Tuhan oleh Akwila dan Priskila. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan rohani dan pemahaman yang semakin akurat adalah proses yang berkelanjutan. Ia tidak berhenti belajar dan terus memperdalam pengetahuannya, sehingga ketika berbicara, ia melakukannya dengan keyakinan dan otoritas yang berasal dari sumber ilahi. Di tengah berbagai pandangan dan penolakan, Apollos tetap teguh pada misinya. Ia tidak hanya berdebat di ruangan tertutup, tetapi ia memilih forum publik. Ini menandakan keberanian untuk menyampaikan kebenaran di hadapan banyak orang, bahkan mereka yang mungkin bersikap antagonis. Dalam dunia yang seringkali dipenuhi dengan keraguan dan ketidakpercayaan, kisah Apollos menjadi inspirasi untuk tidak takut bersaksi dan membuktikan kebenaran Injil Yesus Kristus. Kisah rasul rasul 18 28 adalah bukti bahwa kebenaran yang didukung oleh Firman Tuhan akan senantiasa memiliki kekuatan untuk mengubah hati dan pikiran.