"Tetapi Petrus berkata: "Perak dan emas tidak ada padaku, tetapi apa yang ada padaku, kuberikan kepadamu: Dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, bangunlah dan berjalanlah!"
Kisah dalam Kitab Kisah Para Rasul pasal 3 merupakan salah satu peristiwa penting yang menunjukkan kuasa luar biasa yang dianugerahkan oleh Roh Kudus kepada para rasul. Bab ini menceritakan tentang bagaimana Petrus dan Yohanes, dua tokoh sentral dalam gereja mula-mula, sedang dalam perjalanan menuju Bait Allah pada jam doa yang kesembilan. Di gerbang Timur Bait Allah yang disebut Gerbang Indah, mereka bertemu dengan seorang pengemis yang telah lumpuh sejak lahir. Keadaan pengemis ini sangat menyedihkan, seumur hidupnya ia tidak bisa berjalan dan harus ditopang oleh orang lain untuk bisa mencapai gerbang tempat orang-orang banyak berkumpul, berharap mendapatkan belas kasihan berupa sedekah.
Melihat pengemis itu, perhatian Petrus dan Yohanes tertuju padanya. Pengemis itu, seperti biasa, meminta sedekah dari mereka. Namun, Petrus, dipenuhi oleh keberanian dan keyakinan yang bersumber dari Kristus, menatap pengemis itu dan berkata, "Perak dan emas tidak ada padaku, tetapi apa yang ada padaku, kuberikan kepadamu: Dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, bangunlah dan berjalanlah!" Kata-kata ini bukanlah sekadar ucapan belas kasih, melainkan sebuah proklamasi kuasa ilahi. Petrus tidak memiliki kekayaan materi yang bisa ditawarkan, tetapi ia memiliki kuasa penyembuhan yang diturunkan dari Yesus sendiri melalui Roh Kudus.
Dengan sebuah tindakan iman, Petrus memegang tangan kanan pengemis itu dan membantunya berdiri. Seketika itu juga, kaki dan pergelangan kaki pengemis itu menjadi kuat. Ia melompat, berdiri tegak, dan mulai berjalan serta melompat-lompat, memuji-muji Allah. Peristiwa ajaib ini menarik perhatian banyak orang. Pengemis yang dulunya hanya bisa terkapar di gerbang, kini berlari dan menari, menjadi bukti nyata kuasa kesembuhan dari Yesus Kristus. Orang-orang yang menyaksikan peristiwa ini terkejut dan takjub luar biasa.
Melihat reaksi kerumunan yang semakin besar, Petrus mengambil kesempatan ini untuk memberitakan tentang Yesus Kristus. Ia menjelaskan bahwa kesembuhan pengemis itu bukanlah karena kekuatan atau kesalehan mereka sendiri, melainkan karena iman kepada nama Yesus Kristus. Petrus mengingatkan mereka tentang Yesus yang telah mereka serahkan kepada Pilatus dan yang telah mereka tolak, namun Allah telah membangkitkan-Nya dari antara orang mati. Ia menekankan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, Juruselamat yang membawa kehidupan dan pengampunan dosa.
Kisah Rasul 3 tidak hanya menyoroti mukjizat penyembuhan, tetapi juga keberanian para rasul dalam mewartakan Injil, bahkan di hadapan orang banyak dan otoritas. Peristiwa ini menunjukkan bahwa kuasa Kristus masih bekerja melalui gereja-Nya, memberikan harapan, kesembuhan, dan pengampunan bagi semua orang yang percaya. Ini adalah pengingat bahwa dalam nama Yesus, segala sesuatu mungkin terjadi, dan kita dipanggil untuk menjadi saksi-Nya di dunia. Kisah ini menjadi dasar bagi semakin banyak orang yang percaya kepada Yesus dan menjadi bagian dari gereja-Nya.