Ayat dari Kisah Para Rasul 7:14 ini membawa kita kembali ke peristiwa penting dalam narasi Alkitab, yaitu pertemuan antara keturunan Yakub (yang kemudian dikenal sebagai Israel) dengan Mesir. Peristiwa ini bukan sekadar catatan sejarah biasa, melainkan sebuah titik balik yang penuh dengan pelajaran tentang iman, pemeliharaan ilahi, dan perjalanan panjang umat pilihan Allah.
Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini merujuk pada masa ketika tanah Kanaan sedang dilanda kelaparan hebat. Yakub, sang patriark, yang melihat kondisi keluarganya semakin memburuk dan persediaan makanan menipis, mengambil keputusan strategis untuk mengutus anak-anaknya ke Mesir. Mesir pada masa itu adalah kekuatan besar di wilayah tersebut, dikenal dengan kekayaan dan kemampuannya dalam mengelola sumber daya, terutama pangan.
Keberanian Mengambil Langkah
Keputusan Yakub untuk mengirim anak-anaknya ke negeri asing bukanlah hal yang mudah. Ini membutuhkan keberanian, kepercayaan, dan yang terpenting, iman. Mengirim putra-putranya, terutama Yusuf yang pernah hilang dan diyakini telah tiada, ke tempat yang belum pasti, menunjukkan kedalaman penyerahan diri Yakub kepada kehendak Tuhan. Ia tidak hanya mengandalkan kekuatan manusia, tetapi juga percaya bahwa Tuhan akan memimpin dan melindungi mereka.
Yusuf: Sang Tokoh Kunci
Perlu dicatat bahwa misi pembelian gandum ini menjadi momen krusial karena latar belakang Yusuf. Beberapa tahun sebelumnya, Yusuf dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya dan berakhir di Mesir. Melalui serangkaian peristiwa yang luar biasa, ia naik jabatan menjadi orang kedua setelah Firaun, bertugas mengelola lumbung gandum Mesir. Tanpa mengetahui hal ini, Yakub dan anak-anaknya sedang menuju ke tempat di mana rencana Tuhan untuk mereka sedang terbentang.
Kunjungan pertama saudara-saudara Yusuf ke Mesir ini penuh dengan ketegangan dan emosi. Mereka tidak mengenali Yusuf, sementara Yusuf mengenali mereka. Momen inilah yang menjadi awal dari rekonsiliasi, pengampunan, dan pemenuhan janji Tuhan. Perintah Yakub untuk membeli gandum membuka jalan bagi sebuah pertemuan yang tadinya tak terduga, namun telah direncanakan oleh tangan ilahi jauh sebelum itu.
Pelajaran Iman dan Pemeliharaan
Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya mengambil langkah iman, bahkan ketika dihadapkan pada kesulitan. Kelaparan yang melanda memaksa mereka untuk bergerak, dan gerakan itulah yang membawa mereka ke dalam pemeliharaan Tuhan melalui pribadi Yusuf. Ini juga menekankan bahwa Tuhan dapat menggunakan situasi yang paling sulit sekalipun untuk membawa kebaikan dan untuk menggenapi rencana-Nya. Kisah Rasul 7:14 adalah pengingat bahwa di tengah ketidakpastian, iman kepada Tuhan yang berdaulat adalah fondasi terkuat kita.