Kisah Rasul 8:30: Roh Kudus Memimpin Filipus

Lalu berlarilah Filipus ke arah itu, dan ia mendengar bunyi Kitab Yesaya sedang dibacanya. Berkatalah ia: "Apakah engkau mengerti apa yang engkau baca?"

Roh Kudus Memimpin Ayat Kisah

Kisah Rasul pasal 8 mencatat sebuah momen krusial dalam penyebaran Injil: pertemuan antara Filipus, seorang diaken yang penuh dengan Roh Kudus, dan seorang sida-sida Ethiopia. Ayat 30 ini menjadi titik balik dalam percakapan mereka, menunjukkan bagaimana campur tangan ilahi sangatlah penting dalam membimbing hamba-hamba-Nya. Filipus, yang sebelumnya diutus ke Gaza untuk memberitakan Kristus, tiba-tiba diperintahkan oleh malaikat Tuhan untuk pergi ke selatan. Di sana, di jalan yang sunyi, ia mendapati seorang pejabat tinggi dari istana Kandake, ratu Ethiopia, sedang membaca kitab suci.

Apa yang membuat momen ini begitu signifikan? Adalah Firman Tuhan yang sedang dibaca oleh sida-sida itu. Kitab Yesaya pasal 53, yang sering kali disebut sebagai "Injil Perjanjian Lama," berisi nubuat yang sangat rinci tentang penderitaan dan penebusan Mesias. Sida-sida itu membaca perikop tentang "domba yang dibawa ke pembantaian" dan "sebagai seseorang yang terdiam di depan orang yang menggunting bulu domba." Ia bingung, seperti banyak orang pada masanya, bagaimana menafsirkan makna dari tulisan-tulisan kenabian ini. Ia membutuhkan seseorang untuk membukakan pemahamannya.

Di sinilah peran Filipus, yang dipimpin oleh Roh Kudus, menjadi sangat vital. Ayat 30, "Lalu berlarilah Filipus ke arah itu, dan ia mendengar bunyi Kitab Yesaya sedang dibacanya. Berkatalah ia: 'Apakah engkau mengerti apa yang engkau baca?'", menunjukkan ketepatan waktu dan arahan yang diberikan oleh Roh Kudus. Filipus tidak hanya kebetulan berada di sana; ia digerakkan oleh kuasa ilahi. Ketaatan Filipus terlihat dari tindakannya yang segera "berlari" mendekati kereta sida-sida itu. Ini adalah respons cepat terhadap panggilan Tuhan, sebuah ciri khas hamba Tuhan yang efektif.

Pertanyaan Filipus, "Apakah engkau mengerti apa yang engkau baca?", adalah pertanyaan yang sangat relevan. Seringkali kita membaca Firman Tuhan, tetapi tanpa pemahaman yang benar, kata-kata itu hanya menjadi rangkaian huruf. Roh Kuduslah yang membuka pikiran dan hati kita untuk memahami kebenaran ilahi. Dalam kasus sida-sida ini, ia mengakui ketidakpahamannya dan mengundang Filipus untuk duduk bersamanya. Ini adalah sebuah kerendahan hati yang luar biasa, sebuah kesediaan untuk belajar dari orang lain yang diutus oleh Tuhan.

Kisah Rasul 8:30 bukan hanya sekadar catatan sejarah, tetapi sebuah pengajaran yang mendalam bagi kita di masa kini. Ia mengajarkan pentingnya dipimpin oleh Roh Kudus dalam pelayanan dan kesaksian. Roh Kuduslah yang mengarahkan langkah kita, memberikan kata-kata yang tepat untuk diucapkan, dan membuka hati orang lain untuk menerima kebenaran. Seperti Filipus, kita dipanggil untuk mendengarkan suara Tuhan dan merespons dengan segera. Pemahaman Firman Tuhan adalah kunci, dan Roh Kudus adalah Guru terbaik yang dapat membukakan maknanya, sehingga kita pun dapat menjadi terang bagi dunia di sekitar kita, membawa orang lain kepada pengenalan akan Yesus Kristus.