Kisah Para Rasul 8:35 - Pengajaran Filipus kepada sida-sida Etiopia

"Lalu Filipus membuka mulutnya dan mula dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya."

YESUS

Kisah Para Rasul pasal 8 mencatat satu momen penting dalam penyebaran Injil di luar komunitas Yahudi. Setelah penganiayaan hebat terhadap jemaat di Yerusalem yang menyebabkan para pengikut Kristus tercerai-berai, namun justru menjadi sarana perluasan kesaksian tentang Yesus. Salah satu tokoh kunci dalam episode ini adalah Filipus, seorang diakon yang terpilih karena keberanian dan imannya. Ia tidak hanya terpanggil untuk melayani di Yerusalem, tetapi juga diutus oleh Roh Tuhan untuk pergi ke arah selatan, menuju jalan yang sunyi, dari Yerusalem ke Gaza.

Di tengah perjalanan inilah, Filipus bertemu dengan seorang pejabat tinggi dari Etiopia. Ia adalah seorang sida-sida, yang menjabat sebagai bendahara negara di bawah ratu Kandake. Sida-sida ini sedang dalam perjalanan pulang setelah kunjungannya ke Yerusalem untuk beribadah. Dalam perjalanannya, ia membaca Kitab Yesaya. Keberadaan pejabat asing ini di Yerusalem dan ketertarikannya pada Kitab Suci menunjukkan bahwa benih-benih Kerajaan Allah mulai menjangkau berbagai bangsa, bahkan sebelum Injil secara resmi dibawa kepada mereka.

Roh Kudus kemudian menggerakkan Filipus untuk mendekati kereta sida-sida itu. Ia mendengar sida-sida itu sedang membaca Kitab Yesaya, tepatnya pasal 53, yang berbicara tentang Penderitaan Hamba Tuhan. Peristiwa ini adalah titik balik yang luar biasa. Filipus tidak ragu untuk memanfaatkan kesempatan yang diberikan Tuhan. Ia bertanya kepada sida-sida itu, "Apakah Bapak mengerti apa yang sedang Bapak baca?" Pertanyaan sederhana ini membuka pintu percakapan yang lebih dalam dan bermakna.

Inilah inti dari apa yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 8:35. Sang sida-sida mengakui bahwa ia tidak mengerti makna dari apa yang dibacanya dan membutuhkan seseorang untuk menjelaskan. Filipus, dengan penuh hikmat dan keberanian, "membuka mulutnya dan mula dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya." Ini berarti Filipus tidak hanya menjelaskan makna nubuatan Yesaya, tetapi menghubungkannya langsung dengan pribadi dan karya Yesus Kristus. Ia mengajarkan bahwa Hamba yang menderita yang dinubuatkan oleh Yesaya adalah Yesus, Sang Juruselamat.

Pengajaran Filipus ini bukan sekadar penjelasan teologis semata. Ini adalah kesaksian hidup tentang bagaimana Yesus Kristus memenuhi janji-janji dan nubuatan dalam Kitab Suci. Ia memberitakan tentang kematian dan kebangkitan Yesus, serta keselamatan yang ditawarkan melalui iman kepada-Nya. Sida-sida Etiopia, yang sebelumnya mungkin hanya memahami hukum Taurat dan nubuatan, kini mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang rencana penebusan Allah. Kisah ini mengajarkan kepada kita pentingnya peka terhadap pimpinan Roh Kudus dan keberanian untuk memberitakan Injil kepada siapa pun yang kita temui, menggunakan kesempatan yang diberikan untuk membawa terang Kristus. Ini adalah bukti nyata bagaimana Firman Tuhan, ketika dijelaskan dengan benar dan relevan, dapat mengubah kehidupan seseorang dan membuka pintu bagi kemuliaan Tuhan.