Lukas 13:20 - Perumpamaan tentang Ragi

"Dan lagi pula Ia berkata: 'Kepada apakah patut Kuumpamakan Kerajaan Allah?'"

Injil Lukas pasal 13 kaya akan pengajaran Yesus melalui perumpamaan. Salah satu bagian yang menarik perhatian kita adalah perumpamaan tentang Kerajaan Allah yang diungkapkan melalui dua perumpamaan singkat, yaitu perumpamaan tentang ragi dan perumpamaan tentang biji sesawi. Perikop Lukas 13:20, yang menyatakan, "Dan lagi pula Ia berkata: 'Kepada apakah patut Kuumpamakan Kerajaan Allah?'", menjadi pembuka bagi perumpamaan ini, mengundang pendengarnya untuk merenungkan sifat dan pertumbuhan Kerajaan Allah.

Yesus sering menggunakan perumpamaan sederhana dari kehidupan sehari-hari untuk menjelaskan konsep-konsep surgawi yang kompleks. Dalam perumpamaan tentang ragi, Yesus membandingkan Kerajaan Allah dengan ragi yang diambil oleh seorang perempuan dan dimasukkannya ke dalam tiga takar tepung, sampai seluruhnya beragi. Meskipun teks ini singkat, ia sarat makna. Ragi, dalam konteks ini, sering diartikan sebagai kebaikan atau kebenaran yang secara perlahan namun pasti akan menyebar dan mengubah seluruh adonan.

Konteks Lukas 13:20-21 sangat penting. Yesus sedang berbicara dalam suasana yang penuh tantangan. Ia baru saja berbicara tentang pertobatan dan memperingatkan tentang bahaya kemunafikan. Di tengah teguran dan peringatan tersebut, Ia menyajikan gambaran harapan dan pertumbuhan melalui perumpamaan tentang Kerajaan Allah. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada teguran dan panggilan untuk perubahan, ada juga jaminan bahwa Kerajaan Allah akan terus bertumbuh dan berkembang.

Perumpamaan ini menyoroti beberapa aspek penting dari Kerajaan Allah. Pertama, pertumbuhan yang halus namun tak terhentikan. Ragi bekerja di dalam tepung secara diam-diam. Ia tidak melakukan gerakan yang mencolok atau dramatis, tetapi kekuatannya untuk mengubah sangatlah besar. Demikian pula, Kerajaan Allah sering kali dimulai dari hal yang kecil, bahkan mungkin tidak terlihat oleh mata dunia, namun akan terus menyebar dan mempengaruhi segala sesuatu. Ini adalah pertumbuhan yang bersifat internal dan transformatif.

Kedua, pengaruh yang menyeluruh. Tiga takar tepung melambangkan keluasan pengaruh Kerajaan Allah. Kerajaan ini tidak hanya terbatas pada kelompok kecil atau wilayah tertentu, tetapi memiliki potensi untuk menjangkau seluruh kehidupan manusia dan bahkan seluruh ciptaan. Ragi yang mengubah seluruh adonan menyiratkan bahwa kebaikan dan kebenaran Kerajaan Allah akan menguasai dan mentransformasi semua aspek kehidupan.

Ketiga, kekuatan yang tersembunyi. Ragi memiliki kekuatan yang luar biasa meskipun ukurannya kecil. Ia mampu membuat seluruh adonan mengembang dan berubah teksturnya. Ini mengajarkan bahwa Kerajaan Allah, meskipun mungkin tampak kecil di awal atau tidak memiliki kekuatan duniawi yang besar, memiliki kekuatan ilahi yang mampu melakukan perubahan besar.

Saat kita merenungkan Lukas 13:20, kita diajak untuk tidak hanya melihat aspek eksternal dari pertumbuhan Kerajaan Allah, tetapi juga keajaiban yang terjadi di dalam. Kita diingatkan bahwa setiap orang yang menerima Kerajaan Allah, seperti perempuan yang memasukkan ragi, memiliki peran dalam penyebaran dan pertumbuhan Kerajaan ini. Pengajaran Yesus melalui perumpamaan ini memberikan pengharapan dan dorongan bagi umat percaya untuk terus bersaksi dan hidup sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan, mengetahui bahwa meskipun prosesnya mungkin halus, hasilnya akan sangat besar dan transformatif.