"Orang-orang yang membuat berhala, seperti mereka, dan setiap orang yang percaya padanya."
Ayat Mazmur 135:18 mengingatkan kita tentang kesia-siaan mempercayai berhala atau ciptaan tangan manusia. Dalam dunia yang seringkali penuh dengan ilusi dan janji-janji kosong, ayat ini memberikan dasar yang kokoh untuk merefleksikan di mana kita menaruh harapan dan kepercayaan kita.
Berhala, dalam segala bentuknya, dapat berupa patung fisik yang disembah, tetapi juga bisa mencakup kekayaan materi, kekuasaan, reputasi, atau bahkan ideologi yang menempatkan diri di atas Sang Pencipta. Kepercayaan yang diberikan pada hal-hal ini pada akhirnya akan mengecewakan, karena mereka tidak memiliki kekuatan sejati untuk memberikan perlindungan, pengharapan, atau keselamatan abadi.
Sebaliknya, mazmur ini secara implisit mengarahkan kita pada satu sumber kepercayaan yang tak tergoyahkan: Tuhan Yang Mahakuasa. Mazmur 135 sendiri dipenuhi dengan pujian kepada Tuhan sebagai Pencipta langit dan bumi, yang berdaulat atas segala sesuatu. Dia adalah Dia yang tidak dapat ditiru atau dibandingkan dengan ciptaan-Nya sendiri.
Kepercayaan kepada Tuhan bukanlah tindakan iman yang membabi buta. Alkitab penuh dengan kesaksian tentang kesetiaan-Nya, kasih-Nya, dan kuasa-Nya yang bekerja dalam kehidupan umat-Nya. Dia adalah "penolong" yang setia, yang hadir dalam setiap kesulitan, memberikan kekuatan saat lemah, dan memberikan pengharapan saat putus asa. Berbeda dengan berhala yang diam dan tidak berdaya, Tuhan hidup dan berkuasa, siap mendengarkan doa dan campur tangan dalam urusan umat-Nya.
Oleh karena itu, mari kita renungkan kembali di mana kita menempatkan "pemujaan" dan "kepercayaan" kita. Apakah kita lebih cenderung mencari solusi pada kekuatan duniawi yang fana, ataukah kita bersandar pada Tuhan yang kekal dan berkuasa? Ayat Mazmur 135:18 adalah panggilan untuk mengalihkan fokus kita dari hal-hal yang menipu ke sumber kebenaran dan kehidupan yang sejati.
Ketika kita memilih untuk mempercayai Tuhan, kita tidak hanya menghindari kekecewaan yang datang dari kepercayaan pada berhala, tetapi kita juga membuka diri untuk mengalami berkat dan perlindungan-Nya yang melimpah. Dia adalah jangkar yang teguh di tengah badai kehidupan, tempat perlindungan yang aman, dan sumber kekuatan yang tidak pernah habis. Kepercayaan kepada Tuhan adalah pilihan yang memberikan dasar yang kokoh bagi kehidupan kita, membawa kedamaian dan kepastian yang tidak dapat diberikan oleh berhala mana pun.