Ayat Mazmur 136:23 adalah pengingat yang kuat dan menghibur tentang karakter ilahi. Frasa kunci "kasih setia-Nya kekal" menggemakan tema berulang dalam Kitab Mazmur, menyoroti keandalan dan keabadian cinta Tuhan kepada umat-Nya. Dalam konteks ayat ini, penekanan pada "mengingat kita dalam kerendahan kita" menawarkan perspektif yang mendalam.
Kerendahan, baik yang disebabkan oleh kesulitan, penderitaan, atau rasa tidak berdaya, adalah kondisi yang sering kali membuat manusia merasa sendirian dan terlupakan. Namun, Mazmur ini menegaskan bahwa Tuhan tidak melupakan umat-Nya bahkan di saat-saat tergelap sekalipun. Sebaliknya, justru dalam kerendahan itulah perhatian Tuhan dicurahkan.
Konsep "kasih setia" (dalam bahasa Ibrani, hesed) jauh lebih kaya daripada sekadar cinta. Ini mencakup kebaikan, kemurahan hati, janji, dan ikatan perjanjian yang teguh. Ketika Kitab Suci menyatakan bahwa kasih setia Tuhan itu kekal, itu berarti bahwa cinta-Nya tidak berubah, tidak bergantung pada keadaan atau tindakan kita, dan akan berlangsung selamanya. Ini adalah jaminan stabilitas dalam dunia yang penuh ketidakpastian.
Memikirkan bahwa Tuhan mengingat kita, terutama ketika kita merasa paling rapuh, seharusnya membawa kedamaian dan keberanian. Ini bukan tentang pengawasan yang menghakimi, melainkan tentang perhatian yang penuh kasih dari Sang Pencipta yang peduli pada ciptaan-Nya. Pengingatan ini bisa menjadi sumber kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup, mengetahui bahwa kita tidak pernah benar-benar sendirian.
Mazmur 136 secara keseluruhan adalah mazmur pengucapan syukur yang berulang kali menekankan kebaikan Tuhan yang kekal. Setiap ayat dalam mazmur ini diakhiri dengan frasa yang sama: "karena kasih setia-Nya kekal." Pengulangan ini bertujuan untuk menanamkan keyakinan yang mendalam dalam hati pendengar tentang sifat Tuhan yang tidak pernah berubah. Ayat 23, dengan fokus pada pengingatan dalam kerendahan, menjadi puncak yang menyentuh, menunjukkan bagaimana kasih setia Tuhan berlaku secara pribadi, bahkan dalam kondisi yang paling sulit.
Jadi, ketika kita menghadapi masa-masa kerendahan, baik itu penderitaan pribadi, kesulitan komunitas, atau bahkan kekacauan dunia, kita diundang untuk mengingat Mazmur 136:23. Ini adalah janji bahwa Tuhan tidak pernah melupakan kita. Kasih setia-Nya adalah jangkar yang kokoh, yang menopang kita melalui badai, memberikan harapan, dan menguatkan kita untuk terus melangkah maju, mengetahui bahwa cinta Tuhan adalah sesuatu yang dapat kita andalkan, sekarang dan selamanya.