Mazmur 81:8

"Dengarkanlah Aku, umat-Ku, Aku mau memberi peringatan kepadamu; hai Israel, kalau engkau mau mendengarkan Aku!"
Dengarkanlah Peringatan Penuh Kasih

Ilustrasi: Peringatan yang mengarah ke pemahaman.

Mazmur 81:8 adalah seruan ilahi yang penuh kasih, sebuah undangan langsung dari Sang Pencipta kepada umat-Nya. Ayat ini bukan sekadar sebuah perintah, melainkan sebuah pengingat akan hubungan yang terjalin, hubungan yang dibangun di atas kesetiaan dan kepatuhan. "Dengarkanlah Aku, umat-Ku, Aku mau memberi peringatan kepadamu; hai Israel, kalau engkau mau mendengarkan Aku!" merupakan inti dari panggilan untuk mendengarkan, yang berulang kali ditekankan dalam Kitab Suci. Kata "mendengarkan" dalam konteks ini melampaui sekadar mendengar suara; ia menyiratkan pemahaman, perenungan, dan yang terpenting, ketaatan. Tuhan tidak ingin umat-Nya hanya mendengar kata-kata-Nya, tetapi merasakan dan menginternalisasi ajaran-Nya, menerapkannya dalam setiap aspek kehidupan.

Seruan ini dikumandangkan kepada "umat-Ku" dan secara spesifik "hai Israel". Hal ini menunjukkan adanya ikatan perjanjian yang istimewa. Tuhan memilih Israel untuk menjadi umat-Nya, dan sebagai konsekuensinya, Dia memiliki hak dan tanggung jawab untuk membimbing dan mendisiplinkan mereka. Peringatan yang diberikan bukanlah untuk menghukum tanpa ampun, melainkan sebagai bentuk kasih sayang yang mendalam. Seperti orang tua yang mengingatkan anaknya akan bahaya, atau guru yang mengarahkan muridnya ke jalan yang benar, peringatan Tuhan bertujuan untuk melindungi umat-Nya dari kesesatan dan kehancuran.

Kondisi "kalau engkau mau mendengarkan Aku" menekankan peran krusial dari kehendak bebas manusia. Tuhan menawarkan anugerah pendengaran dan pemahaman, namun penerimaan dan tindakan selanjutnya sepenuhnya berada di tangan umat-Nya. Ada pilihan yang harus dibuat: memilih untuk membuka telinga hati dan pikiran, atau menutupnya terhadap suara Tuhan. Pilihan inilah yang akan menentukan jalannya hidup, baik secara individu maupun kolektif.

Sejarah umat Israel sendiri adalah bukti nyata akan pentingnya peringatan ini. Berulang kali mereka melupakan Tuhan, menyembah berhala, dan berjalan di jalan yang salah, hanya untuk kemudian mengalami konsekuensi dari ketidakpatuhan mereka. Namun, setiap kali mereka kembali kepada-Nya dengan hati yang tulus, Tuhan selalu menunjukkan belas kasihan dan kesetiaan-Nya. Mazmur 81:8 adalah pengingat yang abadi bahwa hubungan yang diberkati dengan Tuhan dibangun di atas dasar ketaatan yang lahir dari hati yang mau mendengarkan.

Dalam kehidupan modern, seruan ini tetap relevan. Kita sering kali dibombardir oleh berbagai suara dan informasi dari dunia luar, sehingga suara Tuhan bisa saja tertinggal atau teredam. Namun, Tuhan terus berbicara kepada kita melalui firman-Nya, melalui hati nurani kita, melalui orang-orang di sekitar kita, dan melalui berbagai peristiwa. Pertanyaannya bukanlah apakah Tuhan berbicara, tetapi apakah kita mau mendengarkan. Kesiapan untuk mendengarkan, merenungkan, dan bertindak sesuai dengan kehendak-Nya adalah kunci untuk mengalami berkat dan perlindungan ilahi yang dijanjikan kepada umat yang taat.