Yehezkiel 12:24

"Sesungguhnya, hal itu telah menjadi kenyataan dan akan terwujud, demikianlah firman Tuhan ALLAH."

Firman TUHAN Akan Terlaksana Kejujuran Ilahi

Ayat Yehezkiel 12:24 membawa pesan yang begitu kuat dan lugas: "Sesungguhnya, hal itu telah menjadi kenyataan dan akan terwujud, demikianlah firman Tuhan ALLAH." Kalimat ini bukan sekadar pengumuman, melainkan penegasan absolut tentang kebenaran firman Tuhan. Di tengah berbagai keraguan, ketidakpastian, dan bahkan penolakan dari manusia, janji dan ancaman ilahi selalu memiliki waktu dan cara untuk terwujud. Tidak ada satu kata pun dari Tuhan yang akan sia-sia atau batal.

Keabsahan Firman Tuhan

Konteks historis dari ayat ini berkaitan dengan nubuat-nubuat yang disampaikan oleh Nabi Yehezkiel kepada bangsa Israel yang terbuang di Babel. Bangsa tersebut hidup dalam ilusi dan kepalsuan, berharap bahwa kehancuran yang diancamkan tidak akan pernah terjadi. Mereka mendengar banyak nabi palsu yang memberikan pengharapan semu, mengatakan "damai, damai," padahal tidak ada damai. Namun, Tuhan melalui Yehezkiel menegaskan bahwa apa yang telah Dia firmankan pasti akan terjadi.

Penegasan "telah menjadi kenyataan dan akan terwujud" menunjukkan bahwa firman Tuhan memiliki dimensi yang melampaui waktu. Ada aspek yang mungkin sudah mulai terlihat tanda-tandanya, dan ada aspek yang akan sepenuhnya digenapi di masa depan. Ini mengajarkan kita tentang keutuhan dan kekekalan firman Tuhan. Keberhasilan, kehancuran, penghakiman, dan janji penebusan—semua adalah bagian dari rencana Tuhan yang tak terhindarkan.

Dampak Bagi Kehidupan

Bagi kita saat ini, Yehezkiel 12:24 menjadi pengingat penting. Pertama, kita dipanggil untuk menerima kebenaran firman Tuhan tanpa keraguan. Ketika Tuhan berfirman tentang kasih-Nya, pengampunan-Nya, atau bahkan tentang penghakiman-Nya, kita harus mempercayainya sepenuhnya. Jangan pernah terbuai oleh suara-suara yang meragukan atau memutarbalikkan kebenaran ilahi.

Kedua, ayat ini mendorong kita untuk hidup dalam kesalehan. Mengetahui bahwa setiap perkataan Tuhan akan terwujud seharusnya memotivasi kita untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Jika kita mengasihi Tuhan, kita akan berusaha menaati perintah-Nya, karena kita yakin bahwa ketaatan akan membawa berkat dan kedekatan dengan-Nya. Sebaliknya, penolakan terhadap firman-Nya akan berujung pada konsekuensi yang tidak menyenangkan, sesuai dengan apa yang telah dinyatakan.

Ketiga, kesabaran dan pengharapan kita ditempatkan pada Tuhan. Terkadang, penggenapan janji Tuhan mungkin terasa lambat, namun ayat ini menegaskan bahwa waktu Tuhan adalah waktu yang tepat. Kita perlu bersabar dalam iman, terus menantikan penggenapan janji-janji-Nya, baik yang berkaitan dengan kehidupan pribadi kita maupun rencana-Nya bagi dunia. Keyakinan bahwa firman-Nya pasti terwujud adalah jangkar yang kuat bagi jiwa di tengah badai kehidupan. Yehezkiel 12:24 adalah pernyataan keandalan Tuhan yang tak tergoyahkan.