"Dan inilah yang akan menjadi tanda, apabila Aku memukul Mesir dan menyelamatkan orang-orang yang mengungsi, maka mereka akan tahu bahwa Akulah TUHAN."
Ayat Yehezkiel 30:19 ini, meskipun terdengar seperti sebuah narasi sejarah yang spesifik, mengandung makna teologis yang dalam tentang cara Tuhan bekerja dalam pemulihan umat-Nya. Ayat ini menjadi sebuah kesaksian, sebuah penanda, bahwa Tuhan tidak hanya menghukum tetapi juga menyelamatkan dan memulihkan. Ketika Tuhan bertindak untuk membebaskan dan membela umat-Nya, tindakan tersebut adalah bukti konkret dari kuasa dan kesetiaan-Nya.
Dalam konteks historisnya, Yehezkiel menubuatkan penghukuman atas Mesir. Mesir, yang seringkali menjadi sumber kekuatan dan bahkan jebakan bagi Israel di masa lalu, kini akan mengalami murka Tuhan. Namun, di tengah penghukuman itu, terselip janji pemulihan. Tuhan tidak hanya menghancurkan musuh-musuh umat-Nya, tetapi juga menyelamatkan "orang-orang yang mengungsi". Kata "mengungsi" di sini mengindikasikan mereka yang melarikan diri dari penindasan atau kehancuran, mencari perlindungan. Ini adalah gambaran yang kuat tentang bagaimana Tuhan peduli bahkan kepada mereka yang berada dalam situasi paling rentan.
Tanda yang dijanjikan bukan sekadar peristiwa biasa. Tanda ini adalah manifestasi dari kehadiran dan kedaulatan Tuhan. Ketika bangsa-bangsa melihat Mesir, yang seringkali dianggap sebagai kekuatan yang tak tertandingi, jatuh, dan pada saat yang sama melihat orang-orang yang lemah dan tak berdaya diselamatkan, mereka akan dipaksa untuk mengakui siapa Tuhan yang sebenarnya. Ini adalah momen ketika kebenaran tentang Tuhan terungkap secara dramatis di hadapan dunia.
Makna Yehezkiel 30:19 melampaui konteks kuno. Dalam perjalanan rohani kita, kita seringkali menghadapi situasi yang terasa seperti kehancuran atau penindasan. Mungkin itu adalah perjuangan pribadi, kesulitan keluarga, atau tantangan di tengah masyarakat. Dalam masa-masa sulit inilah kita perlu mengingat janji ini. Tuhan berjanji untuk bertindak, untuk menyelamatkan, dan untuk menjadi tanda bahwa Ia hadir dan berkuasa.
Pemulihan yang dijanjikan oleh Tuhan tidak selalu datang dalam bentuk yang kita bayangkan. Terkadang, pemulihan adalah kemampuan untuk bertahan, untuk menemukan kedamaian di tengah badai, atau untuk melihat harapan baru tumbuh di tempat yang tandus. Ayat ini mengingatkan kita bahwa bahkan ketika keadaan terlihat suram, Tuhan sedang bekerja. Tindakan-Nya, sekecil atau sebesar apapun, adalah tanda bahwa Ia adalah Tuhan yang setia dan penuh kasih.
Peristiwa yang tampaknya menjadi akhir dari segalanya bagi sebagian orang, justru bisa menjadi awal dari sebuah pembebasan yang luar biasa di bawah tangan Tuhan. Ini mengajarkan kita untuk memiliki iman yang teguh, bahkan ketika kita tidak melihat jalan keluar. Keyakinan bahwa Tuhan akan memberikan "tanda" pemulihan-Nya adalah sumber kekuatan dan penghiburan yang tak ternilai bagi setiap orang percaya. Kita dipanggil untuk menyaksikan dan mengenali pekerjaan Tuhan dalam hidup kita, sehingga kita pun dapat berkata, "Akulah TUHAN," dalam artian menyatakan kebesaran dan kebaikan-Nya kepada dunia.