Kitab Yehezkiel, khususnya pasal 48, menyajikan visi kenabian yang mendalam mengenai tatanan baru umat Allah. Salah satu ayat yang menarik perhatian adalah Yehezkiel 48:13, yang berbicara tentang pembagian tanah serta peranan suku Lewi. Ayat ini bukan sekadar gambaran geografis, melainkan juga sebuah deklarasi teologis mengenai bagaimana umat Allah seharusnya mengatur diri dan mempersembahkan bagian terbaik kepada Tuhan.
Dalam visi ini, tanah perjanjian dibagi dengan sangat teratur dan proporsional. Ada pembagian tanah yang dikhususkan untuk para imam dan orang Lewi, yang merupakan tulang punggung pelayanan spiritual dalam umat Allah. Yehezkiel 48:13 secara spesifik menyatakan, "Persepuluhan dari tanah itu haruslah dipisahkan bagi Lewi, sebagai bagian persepuluhan tanah; mereka harus mempersembahkan sebagian daripada persepuluhan itu kepada TUHAN, yaitu sepersepuluh daripada sepersepuluh." Ini menunjukkan sebuah struktur ganda dalam pemberian persembahan. Pertama, ada bagian persepuluhan dari seluruh tanah yang dialokasikan untuk suku Lewi. Kedua, dari bagian persepuluhan yang diterima oleh Lewi itu sendiri, sepersepuluh lagi harus dipersembahkan kepada Tuhan.
Makna Teologis dan Spiritual
Perintah pembagian tanah dan persepuluhan ini memiliki makna yang sangat kaya. Hal ini menegaskan pentingnya memisahkan dan mendedikasikan bagian untuk pelayanan Tuhan. Para imam dan Lewi tidak memiliki tanah warisan suku seperti suku-suku lainnya karena mereka memiliki tugas khusus untuk melayani di Kemah Suci atau Bait Allah. Oleh karena itu, mereka hidup dari persembahan umat. Ayat ini menggarisbawahi bahwa pelayanan rohani memiliki nilai dan harus didukung oleh umat secara keseluruhan.
Lebih jauh, konsep "sepersepuluh daripada sepersepuluh" menunjukkan tingkatan pengabdian dan keseriusan dalam mempersembahkan kepada Tuhan. Ini bukan sekadar kewajiban pasif, tetapi sebuah bentuk proaktif untuk memberikan yang terbaik dari apa yang telah diterima. Ini mengajarkan umat untuk selalu mengenali bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan, dan sebagian dari apa yang kita miliki seharusnya dikembalikan kepada-Nya sebagai tanda syukur dan pengakuan atas kedaulatan-Nya.
Relevansi di Masa Kini
Meskipun Yehezkiel berbicara dalam konteks tata tertib Israel kuno, prinsip di balik Yehezkiel 48:13 tetap relevan bagi gereja dan individu Kristen masa kini. Gereja adalah perpanjangan tangan Kerajaan Allah di bumi, dan para pelayan firman serta seluruh umat dipanggil untuk melayani Tuhan. Dukungan terhadap pelayanan gereja, baik melalui doa, waktu, maupun sumber daya finansial, adalah cerminan dari prinsip persepuluhan ini.
Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak hanya berfokus pada keuntungan pribadi, tetapi juga untuk secara sadar mengalokasikan sebagian dari berkat kita untuk kemuliaan Tuhan dan kemajuan pekerjaan-Nya. "Sepersepuluh daripada sepersepuluh" dapat diartikan sebagai panggilan untuk memberikan persembahan yang berkualitas, yang benar-benar dipisahkan dengan hati yang tulus dan penuh sukacita. Ini adalah investasi spiritual yang berbuah berkat, baik bagi mereka yang memberi maupun bagi pekerjaan Tuhan itu sendiri. Visi Yehezkiel mengajarkan bahwa tatanan yang teratur dan pemberian yang penuh pengabdian adalah kunci berkat ilahi.