Yeremia 11:2

"Dengarlah perkataan perjanjian ini, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem! Katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Terkutuklah orang yang tidak mendengarkan perkataan perjanjian ini,"
Perjanjian

Ayat ini, Yeremia 11:2, merupakan permulaan dari pesan kenabian yang tegas dari Nabi Yeremia kepada umat Israel, khususnya penduduk Yehuda dan Yerusalem. Dalam ayat ini, Tuhan memerintahkan Yeremia untuk menyampaikan sebuah peringatan serius yang berkaitan dengan "perjanjian". Perjanjian yang dimaksud merujuk pada hubungan kudus antara Tuhan dan umat-Nya, sebuah ikatan yang dibangun atas dasar kesetiaan dan ketaatan. Tuhan telah memberikan hukum-hukum-Nya dan janji-janji-Nya, dan sebagai balasannya, umat Israel diharapkan untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Namun, gambaran yang disajikan dalam kitab Yeremia seringkali menunjukkan sebuah realitas yang menyedihkan. Umat Israel, meskipun telah berada dalam perjanjian dengan Tuhan, seringkali berpaling dari-Nya. Mereka lebih memilih untuk mengikuti jalan-jalan mereka sendiri, menyembah ilah-ilah lain, dan mengabaikan hukum-hukum yang telah diberikan. Yeremia 11:2 adalah seruan kembali untuk mendengarkan, sebuah kesempatan terakhir untuk merenungkan kembali komitmen mereka terhadap perjanjian tersebut. Kata "terkutuklah" yang diucapkan di akhir ayat bukanlah sekadar ancaman kosong, melainkan sebuah konsekuensi logis dari penolakan terhadap firman Tuhan dan pengkhianatan terhadap perjanjian.

Kutukan ini bukanlah hukuman yang sewenang-wenang dari Tuhan. Sebaliknya, ini adalah pengakuan bahwa menolak Tuhan dan hukum-hukum-Nya berarti menolak sumber kehidupan, keadilan, dan berkat. Ketika umat Israel melanggar perjanjian, mereka secara efektif melepaskan diri dari perlindungan dan bimbingan ilahi. Hal ini membuka pintu bagi kehancuran, baik secara spiritual maupun temporal. Sejarah Israel, seperti yang dicatat dalam Kitab Suci, dipenuhi dengan siklus pemberontakan, hukuman, dan pertobatan. Yeremia seringkali berada di garis depan untuk memperingatkan umat-Nya tentang konsekuensi dari dosa mereka.

Pesan dalam Yeremia 11:2 memiliki relevansi yang mendalam bagi kita hari ini. Kita juga telah memasuki sebuah perjanjian dengan Tuhan, terutama melalui pengorbanan Yesus Kristus. Perjanjian baru ini membawa janji pengampunan dosa dan kehidupan kekal bagi siapa saja yang percaya. Namun, seperti umat Israel di masa lalu, kita juga memiliki kecenderungan untuk berpaling dari Tuhan, untuk membiarkan hal-hal duniawi mengalihkan perhatian kita dari kebenaran-Nya. Mendengarkan perkataan perjanjian berarti memperhatikan firman Tuhan, menaatinya dalam kehidupan sehari-hari, dan memelihara hubungan yang erat dengan-Nya.

Kegagalan untuk mendengarkan dan menaati firman Tuhan dapat membawa konsekuensi negatif dalam kehidupan kita. Ini mungkin tidak selalu berupa hukuman ilahi yang dramatis, tetapi bisa berupa kehilangan kedamaian, kekacauan dalam hubungan, atau rasa kekosongan spiritual. Sebaliknya, ketaatan kepada firman Tuhan membawa berkat, kebijaksanaan, dan hubungan yang semakin dalam dengan Sang Pencipta. Yeremia 11:2 adalah pengingat yang kuat bahwa perjanjian dengan Tuhan membutuhkan respons aktif berupa pendengaran dan ketaatan. Mari kita renungkan firman ini dan pastikan bahwa kita tidak termasuk dalam barisan mereka yang mengabaikan janji-janji dan perintah-perintah Tuhan yang penuh kasih.