Firman Tuhan dalam Yeremia 33:22 menyajikan sebuah perbandingan yang luar biasa, menggambarkan kebesaran dan kesetiaan ilahi melalui gambaran alam yang tak terhingga. Nabi Yeremia, di tengah-tengah masa sulit dan pembuangan, menerima wahyu ilahi yang mengingatkan umat Tuhan akan janji-janji yang kekal. Perbandingan ini bukan sekadar angka, melainkan sebuah penegasan identitas dan tujuan ilahi bagi umat-Nya.
Ayat ini membandingkan jumlah keturunan hamba-Ku Daud dan orang-orang Lewi yang melayani Tuhan dengan "bintang-bintang di langit dan pasir di tepi laut". Dua elemen alam ini dipilih bukan tanpa alasan. Bintang-bintang di langit malam, saat dilihat dari bumi, tampak tak terhingga jumlahnya. Meskipun secara ilmiah kita tahu bahwa jumlahnya terbatas, namun secara visual dan bagi persepsi manusia, mereka melambangkan kelimpahan yang tak terhitung. Demikian pula, pasir di tepi laut, dengan butiran-butirannya yang tak terhitung, menjadi simbol lain dari kemekaran dan jumlah yang sangat banyak.
Dalam konteks sejarah Israel, keturunan Daud adalah garis keturunan raja-raja yang dipilih Tuhan, sementara orang-orang Lewi adalah kaum yang didedikasikan untuk pelayanan di Bait Suci. Kedua kelompok ini memiliki peran sentral dalam rencana keselamatan Tuhan. Janji bahwa keturunan mereka akan sebanyak bintang dan pasir menegaskan bahwa meskipun ada masa-masa ujian, kehancuran, dan pembuangan, rencana Tuhan tidak akan pernah gagal. Akan selalu ada sisa, kelanjutan, dan pemulihan.
Perbandingan ini mengajarkan kita tentang kesetiaan Tuhan yang abadi. Sebagaimana alam semesta berputar dalam keteraturan yang diciptakan Tuhan, begitu pula janji-Nya kepada umat-Nya akan tetap teguh. Di tengah ketidakpastian hidup, ayat ini menjadi sumber penghiburan dan harapan yang kuat. Ia mengingatkan kita bahwa di balik badai dan kesulitan, ada rencana besar Tuhan yang melibatkan kelimpahan dan keabadian.
Lebih dari sekadar janji bagi Israel kuno, Yeremia 33:22 juga berbicara kepada kita hari ini. Dalam Kristus, keturunan rohani Daud, kita semua yang percaya menjadi bagian dari umat Tuhan. Janji akan kelimpahan dan ketekunan ilahi berlaku bagi gereja-Nya. Sebagaimana Tuhan memelihara setiap bintang di angkasa dan setiap butir pasir, demikian pula Ia memelihara umat-Nya yang setia.
Memahami ayat ini membantu kita untuk memiliki perspektif ilahi atas masalah-masalah duniawi. Tantangan yang kita hadapi mungkin terasa besar, namun kuasa dan kesetiaan Tuhan jauh lebih besar lagi. Keberadaan kita sebagai pengikut Kristus adalah bukti dari janji yang tak terhingga ini. Ia memanggil kita untuk hidup dengan iman, mengetahui bahwa kesetiaan-Nya takkan pernah berakhir, dan kasih-Nya terbentang seluas langit dan sedalam lautan.