Ayat Yesaya 51:13 ini adalah sebuah pengingat yang kuat dan menyegarkan di tengah kekhawatiran dan ketakutan. Seringkali, dalam perjalanan hidup, kita dihadapkan pada situasi yang terasa menekan, di mana ancaman datang dari berbagai arah. Frasa "murka pemeras" menggambarkan kekuatan yang menindas, yang seolah-olah memiliki kekuatan untuk menghancurkan dan membinasakan. Dalam kondisi seperti itu, wajar jika hati diliputi ketakutan, dan perasaan rentan muncul. Ayat ini secara langsung mengakui perasaan tersebut dengan pertanyaan retoris, "mengapa engkau gemetar terus-menerus sepanjang hari?".
Namun, inti dari pesan ini bukanlah pada deskripsi ketakutan itu sendiri, melainkan pada solusi dan perspektif yang diberikan. TUHAN dengan lembut mengingatkan umat-Nya untuk tidak melupakan siapa Pencipta mereka. "Engkau ini lupa kepada TUHAN, Penciptamu, yang telah menebarkan langit dan yang telah mendasarkan bumi". Ingatan ini bukan sekadar pengingat historis, tetapi pengakuan akan kedaulatan dan kuasa-Nya yang tak terbatas. Dia yang mampu menciptakan alam semesta yang luas dengan segala isinya, pasti jauh lebih mampu untuk melindungi umat-Nya dari ancaman sekecil apa pun.
Pertanyaan terakhir, "tetapi di mana kemurkaan pemeras itu?", mengundang kita untuk merenungkan sifat fana dari penindasan. Meskipun terasa nyata dan mengancam saat ini, kekuatan pemeras itu sebenarnya tidak permanen dan tidak memiliki otoritas mutlak. TUHAN, sang Pencipta, adalah kekuatan yang kekal dan tak tertandingi. Ketika kita berpegang pada-Nya, ketakutan yang disebabkan oleh ancaman sementara akan memudar, karena kita sadar bahwa perlindungan sejati datang dari Dia yang memegang kendali atas segalanya.
Dalam konteks personal, ayat ini bisa menjadi dorongan untuk tidak membiarkan kekhawatiran materi, masalah pekerjaan, ancaman kesehatan, atau kesulitan hubungan menguasai hati. Sebaliknya, kita diajak untuk senantiasa mengingat kebesaran TUHAN, kekuatan-Nya yang memelihara, dan janji-Nya untuk menyertai. Kehadiran-Nya adalah sumber ketenangan yang sejati, yang mampu meredakan gemetar ketakutan kita. Mari kita mengalihkan pandangan dari sumber kekhawatiran kita dan mengarahkannya kepada Sang Pencipta, sumber perlindungan dan kedamaian kita. Dengan TUHAN, kita tidak perlu gemetar terus-menerus.