Simbol Injil Yohanes 11:28
Kisah ini terdapat dalam Injil Yohanes pasal 11, menceritakan tentang Yesus yang mendengar bahwa sahabat-Nya, Lazarus, sedang sakit keras. Namun, sebelum Yesus tiba, Lazarus telah meninggal dunia. Peristiwa ini membawa duka mendalam bagi Maria dan Marta, saudara-saudara Lazarus.
Dalam momen kesedihan yang tak terperikan itu, Marta bergegas menemui Yesus ketika mendengar kedatangan-Nya. Percakapan mereka dipenuhi dengan kesedihan dan kebingungan. Marta mengungkapkan keyakinannya pada Yesus sebagai Anak Allah, namun ia juga bergulat dengan kenyataan kematian saudaranya. Yesus, dengan penuh kasih dan otoritas ilahi-Nya, memberikan pernyataan yang menggugah: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati" (Yohanes 11:25).
Setelah percakapan yang mendalam dengan Marta ini, Yesus kemudian beralih. Ia meminta Marta untuk memanggil adiknya, Maria. Ayat Yohanes 11:28 mencatat momen ketika Yesus, masih dalam perjalanan menuju makam Lazarus, berinisiatif untuk memanggil Maria. "Sesudah berkata demikian, ia pergi dan memanggil Maria, adiknya, lalu berbisik kepadanya: 'Guru sudah datang dan memanggil engkau.'" Perkataan ini diucapkan dengan cara yang intim, berbisik, menunjukkan kepekaan Yesus terhadap keadaan hati Maria yang sedang berduka.
Penting untuk dicatat bahwa Yesus tidak menunggu untuk dipanggil. Ia mengambil inisiatif. Ia memahami rasa sakit Maria dan ingin memberikan penghiburan serta harapan secara langsung. Kata-kata "Guru sudah datang" mengandung makna lebih dari sekadar kehadiran fisik. Itu adalah undangan untuk datang kepada-Nya, untuk mencari kelegaan dan jawaban di tengah tragedi. Bagi Maria, yang mungkin merasa terisolasi dalam kesedihannya, panggilan Yesus ini bagaikan embusan harapan di tengah badai.
Ayat ini adalah pengingat yang kuat tentang kepedulian Yesus terhadap umat manusia. Ia tidak membiarkan mereka yang berduka sendirian. Dalam duka yang paling dalam sekalipun, Yesus hadir. Ia mengenal nama setiap orang, mendengar setiap tangisan, dan menawarkan kehadiran-Nya sebagai sumber kekuatan dan pengharapan. Panggilan "Guru sudah datang" bukanlah sekadar pengumuman, melainkan sebuah janji akan pemulihan, penghiburan, dan kehidupan yang melampaui batas kematian.
Kisah Lazarus, Maria, dan Marta, serta firman Yesus dalam Yohanes 11:28, mengajarkan kita bahwa bahkan dalam saat-saat tergelap dalam hidup, kita dapat menemukan harapan. Yesus hadir, Ia memanggil kita, dan Ia menawarkan diri-Nya sebagai kebangkitan dan kehidupan. Ia mengundang kita untuk mempercayai-Nya, bahkan ketika keadaan terlihat mustahil. Harapan sejati tidak terletak pada ketiadaan kesulitan, tetapi pada kehadiran Kristus yang tak tergoyahkan di tengah kesulitan itu sendiri.
Melalui ayat ini, kita diingatkan untuk selalu menjaga hubungan kita dengan Tuhan, agar kita dapat mendengar panggilan-Nya di tengah hiruk pikuk kehidupan dan kesedihan. Kehadiran-Nya adalah sumber penghiburan dan kekuatan yang tak terbatas, menuntun kita keluar dari kegelapan menuju terang-Nya yang penuh kasih.