2 Tawarikh 24:7 - Keberanian Raja Yoas

2 Tawarikh 24:7

"Dan karena orang-orang Peresim itu, dan orang-orang Filistin yang datang melawan dia, dan orang-orang Etiopia, dan orang-orang Aram, bahwasanya mereka telah menyakitkan kerajaan Allah itu banyak sekali; maka mereka itu telah diperkenankan oleh TUHAN menyakiti dia."

Kisah Raja Yoas dan Ujian Keimanan

Ayat 2 Tawarikh 24:7 merupakan bagian dari narasi tentang Raja Yoas dari Yehuda, seorang raja muda yang diangkat ke takhta dalam keadaan yang sangat genting. Masa pemerintahannya dimulai dengan harapan untuk memulihkan stabilitas dan ketaatan kepada Tuhan setelah periode kegelapan di bawah pengaruh ibunya, Atalya. Yoas, di bawah bimbingan Imam besar Yoyada, memimpin bangsa Yehuda untuk kembali kepada jalan Tuhan, memperbaiki Bait Suci, dan memulihkan ibadah.

Namun, ayat ini membawa kita pada titik krusial yang menunjukkan bahwa jalan kebangunan rohani dan kedamaian seringkali tidak mulus. Meskipun telah ada pemulihan, musuh-musuh dari berbagai arah mulai mengancam kerajaan Yehuda. "Orang-orang Peresim, dan orang-orang Filistin yang datang melawan dia, dan orang-orang Etiopia, dan orang-orang Aram" adalah bangsa-bangsa yang dikenal sebagai kekuatan militer yang signifikan di wilayah tersebut. Kehadiran mereka di perbatasan Yehuda membawa ancaman serius terhadap keamanan dan kemerdekaan bangsa.

Frasa "bahwasanya mereka telah menyakitkan kerajaan Allah itu banyak sekali" menekankan dampak dahsyat dari serangan-serangan ini. Ini bukan sekadar serangan fisik yang menyebabkan kerusakan materi, tetapi juga serangan yang mengancam eksistensi umat Allah, identitas mereka sebagai umat perjanjian, dan kemampuan mereka untuk menjalankan ibadah sesuai dengan perintah Tuhan. Kemungkinan besar, serangan-serangan ini juga menimbulkan kepanikan, ketidakpastian, dan bahkan keraguan di antara rakyat.

Namun, apa yang membuat ayat ini begitu penting adalah bagian akhirnya: "maka mereka itu telah diperkenankan oleh TUHAN menyakiti dia." Pernyataan ini mungkin terdengar membingungkan bagi sebagian orang. Mengapa Tuhan mengizinkan umat-Nya disakiti oleh musuh, terutama setelah mereka berusaha untuk taat kepada-Nya? Ayat ini bukan menunjukkan bahwa Tuhan tidak peduli, melainkan bahwa Tuhan memiliki tujuan yang lebih dalam dalam mengizinkan kesulitan itu terjadi.

Ada beberapa kemungkinan interpretasi dari "diperkenankan oleh TUHAN menyakiti dia." Pertama, ini bisa menjadi ujian iman. Dalam masa pemulihan, umat Allah mungkin menjadi sedikit terlena atau melupakan kebutuhan akan ketergantungan penuh kepada Tuhan. Serangan musuh bisa menjadi cara Tuhan untuk mengingatkan mereka akan kelemahan mereka sendiri dan pentingnya terus menerus bersandar pada kekuatan-Nya.

Kedua, ini bisa menjadi koreksi ilahi. Meskipun Yoas dan rakyatnya telah melakukan banyak hal baik, mungkin masih ada celah-celah ketidaktaatan atau kesombongan yang perlu dikoreksi. Tuhan, dalam kasih-Nya, mengizinkan kesulitan untuk membawa mereka kembali pada kerendahan hati dan ketaatan yang murni. Ketiga, ini bisa menjadi bagian dari rencana-Nya yang lebih besar yang tidak sepenuhnya kita pahami. Kadang-kadang, kesulitan yang kita alami dapat membuka jalan bagi berkat yang lebih besar atau pelajaran hidup yang berharga.

Kisah Raja Yoas, sebagaimana dicatat dalam 2 Tawarikh 24:7, mengajarkan kita bahwa perjalanan rohani seringkali diiringi dengan tantangan. Namun, di tengah kesulitan, kita diingatkan bahwa Tuhan tetap berdaulat. Perkenanan-Nya atas serangan musuh bukanlah tanda ketidakpedulian-Nya, melainkan bagian dari proses pembentukan karakter dan penajaman iman kita. Ini adalah pengingat untuk terus menerus mencari wajah Tuhan, mengakui ketergantungan kita kepada-Nya, dan percaya bahwa di dalam segala situasi, Tuhan bekerja untuk kebaikan mereka yang mengasihi Dia.