2 Tawarikh 35:19 - Paskah Sejati yang Dilakukan

"Perayaan Paskah itu dilakukan pada tahun kelima belas pemerintahan Raja Hizkia."

Ayat 2 Tawarikh 35:19, meskipun singkat, menyimpan makna yang sangat mendalam mengenai pemulihan ibadah dan ketaatan kepada Tuhan. Ayat ini mengacu pada perayaan Paskah yang luar biasa yang diadakan oleh Raja Hizkia. Ini bukan sekadar peringatan biasa, melainkan sebuah momen bersejarah yang menandai kembalinya umat Israel kepada perintah-perintah Tuhan setelah masa-masa ketidaktaatan dan penyembahan berhala.

Dalam konteks sejarah Israel, banyak raja-raja sebelumnya yang menyimpang dari jalan Tuhan. Mereka mengabaikan hukum-hukum Taurat dan bahkan mendirikan mezbah-mezbah untuk dewa-dewa asing. Akibatnya, hubungan umat dengan Tuhan menjadi renggang, dan mereka sering kali mengalami hukuman dan penderitaan. Namun, ketika Hizkia naik takhta, ia memiliki hati yang tulus untuk mencari Tuhan dan memulihkan ibadah yang benar di Yerusalem.

Perayaan Paskah yang disebutkan dalam 2 Tawarikh 35:19 adalah puncak dari upaya pemulihan ini. Hizkia tidak hanya memerintahkan perayaan itu, tetapi ia juga memastikan bahwa semua persiapannya dilakukan sesuai dengan ketetapan Musa, seperti yang tertulis dalam Kitab Taurat. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya Hizkia dalam mengembalikan umatnya kepada ketaatan yang murni.

Yang membuat perayaan Paskah di masa Hizkia begitu istimewa adalah bahwa ini adalah Paskah yang dilakukan dengan segenap hati dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Umat yang hadir tidak hanya dari Yehuda, tetapi juga dari suku-suku utara yang telah lama terpengaruh oleh penyembahan berhala. Ini adalah tanda persatuan dan pemulihan spiritual yang luar biasa. Banyak orang yang sebelumnya tidak hadirat dalam ibadah yang benar, kini bisa ikut serta merayakan pembebasan dari perbudakan Mesir dan berkat keselamatan dari Tuhan.

Perayaan ini juga menekankan pentingnya penyucian diri dan pengorbanan yang tulus. Para imam dan orang Lewi disucikan untuk tugas mereka, dan banyak korban dipersembahkan. Ini bukan hanya ritual formalitas, tetapi sebuah ungkapan syukur dan pengakuan atas kebaikan Tuhan. Perayaan ini menjadi sumber sukacita yang mendalam bagi seluruh umat, yang tidak pernah terjadi sejak zaman Salomo.

Ayat 2 Tawarikh 35:19 mengingatkan kita bahwa pemulihan spiritual selalu dimulai dengan keputusan untuk menaati Tuhan dan kembali kepada firman-Nya. Perayaan Paskah di masa Hizkia adalah bukti nyata bahwa ketika umat kembali kepada Tuhan dengan hati yang tulus, Tuhan pun akan menyertai mereka dengan berkat dan pemulihan yang melimpah. Ini adalah teladan yang menginspirasi bagi kita hari ini untuk senantiasa mengevaluasi diri dan memastikan bahwa hidup kita selalu berkenan di hadapan Tuhan.

Paskah Hizkia 🎉
Ilustrasi visual simbol sukacita dan pemulihan.