Ibrani 7:20

"Dan karena ini bukanlah tanpa sumpah, sebab mereka yang dilantik menjadi imam, adalah dengan sumpah, tetapi Dia, yang dilantik menjadi Imam oleh Tuhan, adalah dengan firman sumpah: 'TUHAN telah bersumpah dan tidak akan menyesal: Engkau adalah Imam sampai selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek.'"

Kitab Ibrani, terutama pasal 7, membahas secara mendalam keimaman Yesus Kristus yang unik dan lebih unggul dibandingkan dengan keimaman Lewi. Ayat ke-20 dalam pasal ini menyoroti aspek krusial dari keimaman Kristus: keabadian dan otoritas ilahi yang dikukuhkan oleh sumpah Tuhan sendiri.

Janji yang Tak Tergoyahkan

Ayat Ibrani 7:20 menegaskan bahwa pelantikan Yesus menjadi Imam bukanlah sebuah penunjukan biasa. Berbeda dengan para imam Harun yang berganti-ganti karena kematian, Kristus dilantik berdasarkan firman sumpah Tuhan. Sumpah ini, sebagaimana tertulis dalam Mazmur 110:4, adalah janji ilahi yang teguh dan tidak dapat diubah: "TUHAN telah bersumpah dan tidak akan menyesal: Engkau adalah Imam sampai selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."

Penting untuk memahami makna dari "menurut peraturan Melkisedek". Melkisedek adalah sosok misterius yang muncul dalam Kitab Kejadian sebagai raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi. Keunikannya terletak pada fakta bahwa ia tidak berasal dari garis keturunan Lewi, namun ia menerima persepuluhan dari Abraham. Dalam konteks Kitab Ibrani, Melkisedek menjadi gambaran dari keimaman Kristus yang melampaui sistem keimaman Perjanjian Lama yang berbasis pada keturunan dan hukum Taurat.

Keunggulan Keimaman Kristus

Sumpah Tuhan dalam Ibrani 7:20 memberikan kepastian mutlak akan status Kristus sebagai Imam Agung. Keimaman-Nya bersifat kekal, yang berarti Ia tidak akan pernah mati atau digantikan. Ia terus melayani di hadapan Allah Bapa di sorga, membawa pendamaian sempurna bagi umat-Nya melalui pengorbanan diri-Nya yang satu kali untuk selamanya. Keunggulan ini sangat kontras dengan keimaman Lewi yang terbatas, bersifat sementara, dan memerlukan pengorbanan berulang kali.

Kepastian yang dibawa oleh sumpah Tuhan ini memberikan kekuatan dan harapan besar bagi orang percaya. Kita tahu bahwa Imam Agung kita, Yesus Kristus, memiliki otoritas penuh, kasih yang tak terbatas, dan kuasa untuk menyelamatkan sampai tuntas. Ketergantungan kita bukan pada ketidaksempurnaan manusia atau ritual yang berulang, melainkan pada janji ilahi yang kokoh, yang mengikat Kristus pada keimaman-Nya yang abadi.

Memahami Ibrani 7:20 mengajak kita untuk merenungkan betapa berharganya anugerah keselamatan yang telah dikerjakan oleh Kristus. Ia bukan sekadar nabi atau raja, tetapi Ia adalah Imam Agung yang menawarkan akses langsung dan kekal kepada Allah. Sumpah Tuhan menjamin bahwa pelayanan-Nya tidak akan pernah berakhir, dan melalui Dia, kita memiliki jaminan pengampunan dosa dan persekutuan abadi dengan Tuhan.