Keluaran 28:16

"Pemberian itu haruslah bujur sangkar, dua kali sejengkal panjangnya dan sejengkal lebarnya."

Simbol representasi perhiasan bujur sangkar dari Keluaran 28:16

Kitab Keluaran, pasal 28, ayat 16, memberikan sebuah instruksi yang spesifik mengenai ukuran dari salah satu bagian penting dari pakaian imam besar Israel. Perintah ini datang langsung dari Tuhan kepada Musa, yang kemudian diteruskan untuk dilaksanakan dalam pembuatan perlengkapan ibadah yang dirancang untuk kemuliaan dan kekudusan. Ukuran yang disebutkan, "bujur sangkar, dua kali sejengkal panjangnya dan sejengkal lebarnya," menggambarkan sebuah proporsi yang tegas dan jelas. Ini bukan sekadar detail acak, melainkan bagian dari desain ilahi yang memiliki makna mendalam.

Instruksi ukuran ini merujuk pada "batu permata" atau "permata" yang akan dipasang pada bagian dada imam besar, yang dikenal sebagai efod. Efod ini adalah pakaian luar yang dikenakan oleh imam besar saat melayani di hadirat Tuhan. Pada efod terdapat sebuah pelat dada yang dihiasi dengan berbagai permata yang terukir nama-nama kedua belas suku Israel. Ayat 16 secara khusus menjelaskan salah satu dari batu-batu permata tersebut. Bentuk bujur sangkar dengan perbandingan panjang dua kali lebarnya menunjukkan sebuah bentuk geometris yang teratur, yang mencerminkan keteraturan dan kesempurnaan Tuhan sendiri.

Makna dari proporsi ini bisa dipahami dari beberapa sudut pandang. Pertama, ini menekankan pentingnya presisi dan ketelitian dalam ibadah. Tuhan tidak menginginkan sesuatu yang sembarangan, tetapi sebuah pelaksanaan yang cermat dan sesuai dengan perintah-Nya. Setiap detail dalam pembangunan Kemah Suci dan pakaian imam memiliki tujuan teologis. Kedua, bentuk yang terukur dan proporsional dapat melambangkan stabilitas dan kekokohan. Batu-batu ini, yang mewakili suku-suku Israel, ditempatkan pada dada imam besar, dekat dengan hatinya, menunjukkan beban tanggung jawab dan kasih yang dipikulnya bagi umat Allah.

"Keluaran 28:16" juga mengingatkan kita bahwa dalam setiap elemen ibadah, ada sebuah standar yang ditetapkan oleh Sang Pencipta. Batu-batu permata yang indah dan berharga itu, ketika dipasang dengan proporsi yang tepat, akan menciptakan sebuah pemandangan yang memukau, mencerminkan kemuliaan surga. Hal ini serupa dengan bagaimana umat percaya dipanggil untuk hidup kudus dan teratur, memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Pemberian yang bujur sangkar ini, dengan proporsi 2:1, adalah simbol dari dedikasi yang seimbang dan komitmen yang mendalam.

Dengan demikian, instruksi mengenai ukuran sebuah batu permata dalam Keluaran 28:16, meskipun terkesan teknis, sarat akan makna rohani. Ia mengajarkan tentang ketelitian, kesempurnaan, keteraturan, dan pentingnya menjaga standar ilahi dalam segala aspek kehidupan, terutama dalam menghadap hadirat Tuhan. Penggambaran bujur sangkar yang proporsional ini menjadi pengingat visual akan prinsip-prinsip ilahi yang harus menjadi dasar bagi setiap tindakan, termasuk cara kita beribadah dan hidup sehari-hari.