"Yang menghancurkan raja-raja besar, sebab kasih setia-Nya [ada] untuk selama-lamanya."
Ayat Mazmur 136:17 adalah sebuah pengingat yang kuat akan kedaulatan dan kebesaran Tuhan di sepanjang sejarah. Mazmur ini, yang dikenal sebagai "Mazmur Pengucapan Syukur Berulang" atau "Mazmur Syukur Agung," secara konsisten menekankan kebaikan dan kasih setia Tuhan yang tidak pernah berubah, bahkan di tengah peristiwa-peristiwa dahsyat dalam sejarah Israel. Ayat ini khususnya menyoroti peran aktif Tuhan dalam campur tangan ilahi, mengalahkan musuh-musuh umat-Nya, dan mengamankan kemenangan bagi mereka yang bersandar pada-Nya.
Ketika kita merenungkan Mazmur 136:17, penting untuk memahami konteksnya. Mazmur ini merupakan seruan untuk mengagungkan Tuhan karena kasih setia-Nya yang abadi. Dalam tradisi Israel, kisah keluaran dan perebutan tanah perjanjian adalah peristiwa sentral yang menunjukkan kekuatan Tuhan dalam membebaskan umat-Nya dan menghancurkan kekuatan yang menindas. Ayat ini merujuk pada kemenangan-kemenangan besar yang dicapai Israel di bawah pimpinan ilahi, seperti saat menyeberangi Laut Merah dan mengalahkan raja-raja Kanaan.
Frasa "menghancurkan raja-raja besar" bukanlah sekadar narasi kemenangan militer, melainkan pernyataan teologis. Ini menunjukkan bahwa Tuhan memiliki otoritas tertinggi atas semua kerajaan dan kekuasaan di bumi. Raja-raja yang dianggap perkasa di mata manusia, pada kenyataannya, tidak berdaya di hadapan kuasa Sang Pencipta. Kehancuran mereka bukanlah akhir dari segalanya, melainkan manifestasi dari rencana ilahi yang lebih besar, yang berakar pada kasih setia-Nya.
Inti dari ayat ini terletak pada penegasan bahwa perbuatan besar Tuhan ini dilakukan "sebab kasih setia-Nya [ada] untuk selama-lamanya." Kasih setia, atau dalam bahasa Ibrani "hesed," adalah konsep yang sangat kaya. Ini mencakup cinta yang mendalam, kesetiaan yang tak tergoyahkan, kemurahan hati, dan janji yang ditepati. Kasih setia Tuhan bukanlah sesuatu yang bergantung pada kelakuan manusia, melainkan sifat esensial dari diri-Nya.
Dengan demikian, kemenangan atas musuh-musuh bukanlah hasil dari kekuatan Israel semata, melainkan bukti dari komitmen abadi Tuhan kepada umat perjanjian-Nya. Setiap kali umat Israel mengingat kemenangan-kemenangan masa lalu, mereka diingatkan bahwa Tuhan yang sama, dengan kasih setia yang sama, akan terus menyertai mereka di masa depan. Ini memberikan dasar yang kokoh bagi iman dan pengharapan, bahkan di saat-saat kesulitan dan pertempuran yang belum usai.
Meskipun ayat ini berbicara tentang peristiwa sejarah kuno, pesan Mazmur 136:17 tetap relevan hingga kini. Dalam kehidupan pribadi kita, kita mungkin menghadapi "raja-raja besar" dalam bentuk tantangan, ketakutan, penyakit, atau kesulitan finansial yang terasa begitu luar biasa. Ayat ini mengingatkan kita bahwa ada Pribadi yang jauh lebih besar dari segala kesulitan tersebut. Tuhan kita adalah Tuhan yang berkuasa, yang sanggup menghancurkan rintangan-rintangan terbesar dalam hidup kita.
Yang lebih penting lagi, kita diajak untuk tidak hanya melihat pada kekuatan-Nya, tetapi juga pada dasar dari segala perbuatan-Nya: kasih setia-Nya. Kasih setia Tuhan adalah sumber kepastian kita. Terlepas dari naik turunnya keadaan, kasih setia-Nya tetap sama. Ia tidak pernah meninggalkan mereka yang berseru kepada-Nya. Oleh karena itu, marilah kita terus mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan, bersyukur atas perbuatan-perbuatan-Nya yang besar di masa lalu dan kini, serta menaruh kepercayaan penuh pada kasih setia-Nya yang abadi. Renungan atas Mazmur 136:17 seharusnya menumbuhkan keberanian, pengharapan, dan rasa syukur yang mendalam dalam hati kita, mengingatkan kita bahwa dalam Tuhan, kemenangan yang sejati dan kekal selalu tersedia.