"Biarlah mereka menyanyikan perbuatan-perbuatan yang hebat karena kuasa-Mu."
Ayat Mazmur 66:2 adalah sebuah seruan yang kuat dan penuh semangat. Ia mengajak umat untuk tidak hanya mengingat, tetapi juga menyuarakan dengan lantang mengenai perbuatan-perbuatan hebat yang telah Tuhan lakukan. Pujian ini bukan sekadar ungkapan perasaan kosong, melainkan pengakuan yang mendalam atas kuasa ilahi yang tak tertandingi.
Dalam konteks kitab Mazmur, pujian sering kali menjadi respons terhadap pengalaman penyelamatan, pembebasan, atau penyertaan Tuhan yang luar biasa. Mazmur 66 sendiri menceritakan tentang bagaimana Tuhan membawa umat-Nya keluar dari kesulitan besar, melalui api dan air, dan akhirnya membawa mereka ke tempat yang lapang. Ayat 2 ini menjadi semacam rangkuman dari pengalaman tersebut, sebuah undangan untuk merayakan kemuliaan-Nya yang telah dinyatakan.
Menyanyikan perbuatan hebat karena kuasa-Nya berarti kita mengakui bahwa segala kekuatan, kebijaksanaan, dan kasih yang kita lihat dalam kehidupan kita berasal dari sumber yang ilahi. Ini adalah pengakuan bahwa manusia terbatas, tetapi Tuhan adalah sumber segala kehebatan. Kuasa-Nya mampu mengubah situasi yang mustahil menjadi mungkin, membawa terang di tengah kegelapan, dan memberikan harapan di saat keputusasaan.
Terdapat berbagai cara kita dapat merefleksikan dan menyanyikan perbuatan hebat Tuhan. Secara pribadi, kita dapat mengingat saat-saat Tuhan campur tangan dalam kehidupan kita, memberikan kekuatan saat lemah, memberikan hikmat saat bingung, atau memberikan kelegaan saat berduka. Peristiwa-peristiwa ini, sekecil apa pun kelihatannya, adalah manifestasi dari kuasa dan kasih-Nya yang setia.
Secara komunal, kita juga dipanggil untuk bersaksi bersama tentang kebesaran-Nya. Melalui ibadah, kesaksian, dan pelayanan, kita menggemakan karya-karya ajaib Tuhan. Ketika gereja bersatu dalam pujian, gaungnya akan lebih kuat dan menjadi kesaksian bagi dunia bahwa ada Tuhan yang berkuasa dan penuh kasih.
Menggemakan perbuatan hebat Tuhan juga berarti kita tidak tenggelam dalam masalah atau kesulitan. Sebaliknya, kita mengangkat pandangan kita kepada Sumber kekuatan kita. Mazmur 66:2 mengingatkan kita bahwa masalah tidak seharusnya mematikan pujian kita, tetapi justru menjadi latar belakang untuk mengagumi kuasa Tuhan yang lebih besar dari segala masalah.
Oleh karena itu, mari kita jadikan ayat ini sebagai pengingat sehari-hari. Bukan hanya menyanyikan kata-katanya, tetapi menghidupinya dengan mengakui dan menyaksikan kuasa Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita. Biarlah pujian kita menjadi bukti nyata dari kebesaran-Nya yang tak pernah padam, dan menjadi inspirasi bagi orang lain untuk juga menyanyikan perbuatan-perbuatan hebat karena kuasa-Nya.
Perbuatan hebat Tuhan mencakup penciptaan alam semesta yang megah, penebusan umat manusia melalui Yesus Kristus, dan penyertaan-Nya yang tak pernah putus dalam setiap langkah kehidupan kita. Mengimani dan menyanyikan ini adalah tindakan iman yang menguatkan jiwa dan memberikan perspektif yang benar tentang realitas.