Yehezkiel 26 20: Kehancuran Tirus yang Agung

"Aku akan menurunkan engkau bersama-sama dengan mereka yang turun ke dalam lubang, kepada orang-orang purbakala, dan Aku akan mendudukkan engkau di bumi bagian bawah, seperti reruntuhan purbakala, di tempat yang sudah lama tak dihuni, dan Aku akan mendudukkan penghuni baru di kota-kotamu, seperti yang belum pernah ada sebelumnya. Maka Aku akan membuatmu menjadi kengerian, dan engkau tidak akan ada lagi; meskipun engkau dicari, engkau tidak akan pernah ditemukan lagi," firman Tuhan ALLAH."
Ilustrasi kehancuran kota metropolis

Ayat Yehezkiel 26:20 merupakan nubuatan yang dahsyat mengenai kejatuhan kota Tirus. Kota ini, yang dikenal sebagai pusat perdagangan dan kekayaan di zamannya, pernah berdiri megah dengan tembok-temboknya yang kokoh dan pelabuhannya yang ramai. Namun, nubuat ini menyingkapkan bahwa kejayaan Tirus tidak akan bertahan selamanya. Tuhan berfirman akan membawa kehancuran total, membuat kota ini tidak lagi dikenali.

Frasa "Aku akan menurunkan engkau bersama-sama dengan mereka yang turun ke dalam lubang, kepada orang-orang purbakala" memberikan gambaran tentang pemusnahan yang begitu mendalam, seolah-olah Tirus akan kembali ke ketiadaan, bersatu dengan mereka yang telah lama terlupakan. Ini bukan sekadar tentang penaklukan militer, tetapi tentang penghapusan eksistensi kota tersebut dari peta peradaban. Kata "purba" menegaskan betapa mendalamnya kehancuran yang akan dialami Tirus, sebuah akhir yang permanen.

Penegasan lebih lanjut hadir dalam kalimat "Aku akan mendudukkan engkau di bumi bagian bawah, seperti reruntuhan purbakala, di tempat yang sudah lama tak dihuni." Ini menyiratkan bahwa Tirus tidak hanya akan dihancurkan, tetapi juga akan ditimpa keheningan abadi. Kehidupan yang sebelumnya begitu berdenyut di kota ini akan lenyap tanpa bekas. Tempat yang pernah menjadi pusat kemegahan akan berubah menjadi area yang tandus dan tak berpenghuni, sebuah pengingat bisu akan malapetaka yang menimpanya. Konsep "bumi bagian bawah" bisa diartikan sebagai tempat yang paling rendah, tempat yang tersembunyi, jauh dari pandangan dan ingatan.

Nubuatan ini juga memproyeksikan masa depan di mana Tirus tidak akan pernah kembali. "dan Aku akan mendudukkan penghuni baru di kota-kotamu, seperti yang belum pernah ada sebelumnya. Maka Aku akan membuatmu menjadi kengerian, dan engkau tidak akan ada lagi; meskipun engkau dicari, engkau tidak akan pernah ditemukan lagi." Ini bukan hanya sekadar kehancuran fisik, tetapi juga hilangnya identitas dan jejak sejarah. Kota Tirus yang dulu gemilang akan digantikan oleh sesuatu yang baru, namun yang lama tidak akan pernah dapat dihidupkan kembali atau ditemukan.

Implikasi dari Yehezkiel 26:20 sangat luas. Bagi bangsa Israel, nubuatan ini menjadi bukti keagungan dan kedaulatan Allah atas segala bangsa, termasuk kekuatan-kekuatan dunia yang sombong. Bagi Tirus sendiri, ini adalah peringatan keras tentang kesombongan dan ketergantungan pada kekayaan materi. Pada akhirnya, ayat ini mengajarkan bahwa tidak ada kemegahan manusia yang dapat bertahan selamanya jika tidak dibangun di atas fondasi kebenaran ilahi. Kehancuran Tirus, seperti yang dinubuatkan, menjadi saksi bisu bahwa kekuatan dan kekayaan duniawi adalah fana, sementara firman Tuhan kekal abadi.

Mempelajari nubuatan seperti ini membantu kita memahami perspektif ilahi terhadap sejarah dan nasib bangsa-bangsa. Kata kunci Yehezkiel 26 20 mengingatkan kita akan kekuatan nubuat dan ketepatan firman Tuhan. Kehancuran Tirus menjadi pelajaran sejarah yang penting, menunjukkan konsekuensi dari kesombongan dan penolakan terhadap otoritas ilahi.