Maka tampaklah kepadaku kemuliaan Allah Israel datang dari arah timur; kedengaran suara-Nya seperti deru banyak air, dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya.
Ayat Yehezkiel 43:2 membuka jendela menuju salah satu visi paling dramatis dalam kitab Nabi Yehezkiel. Dalam penglihatan ini, sang nabi menyaksikan kehadiran Allah Israel kembali ke Yerusalem, sebuah peristiwa yang sangat dinanti-nantikan setelah kehancuran dan pembuangan umat-Nya. Visi ini bukan hanya sekadar deskripsi arsitektural bait suci yang baru, tetapi lebih dalam lagi, sebuah manifestasi rohani yang menandakan pemulihan dan kehadiran ilahi. Frasa "kemuliaan Allah Israel datang dari arah timur" memberikan petunjuk geografis yang signifikan. Arah timur seringkali diasosiasikan dengan matahari terbit, melambangkan permulaan baru, terang, dan pengharapan. Ini sangat kontras dengan gambaran Bait Suci sebelumnya yang telah dinajiskan dan ditinggalkan. Kedatangan kemuliaan ini menegaskan kembali kedaulatan dan kesetiaan Allah kepada umat-Nya, meskipun mereka telah berdosa dan dihukum. Deskripsi lebih lanjut mengenai suara Allah yang digambarkan "seperti deru banyak air" memberikan gambaran tentang kekuatan, kebesaran, dan kemegahan ilahi. Deru air yang dahsyat dapat menyimbolkan kuasa yang tak terbendung dan kehadiran yang memenuhi seluruh alam semesta. Suara ini bukan suara yang lemah atau tersembunyi, melainkan suara yang kuat dan menggetarkan, menunjukkan betapa besarnya Allah yang akan memenuhi bait-Nya. Ini adalah sebuah pengingat bahwa Allah yang dijanjikan ini adalah Allah yang hidup, yang hadir dan berkuasa. Dan yang paling menakjubkan adalah bagaimana "bumi bersinar karena kemuliaan-Nya." Gambaran ini melampaui suara dan arah; ini adalah efek visual yang luar biasa. Kemuliaan Allah begitu terang dan memancar, sehingga mengubah dan menerangi seluruh lingkungan sekitarnya. Ini bukan sekadar cahaya fisik, tetapi cahaya ilahi yang memanifestasikan kesucian, keagungan, dan kehadiran Allah yang transenden. Bumi yang sebelumnya mungkin diselimuti kegelapan dan kehancuran, kini diterangi oleh terang ilahi. Ini merupakan janji pemulihan total, di mana kehadiran Allah akan membawa kehidupan, kesucian, dan keagungan kembali ke tempat-Nya. Visi ini memberikan harapan besar bagi umat Israel yang terbuang, menandakan bahwa sekalipun mereka telah mengalami kepahitan, Allah tidak melupakan mereka dan akan membawa mereka kembali kepada kemuliaan-Nya. Yehezkiel 43:2 bukan hanya catatan sejarah nubuat, tetapi juga sumber pengharapan abadi bagi umat beriman. Ia berbicara tentang janji Allah yang akan selalu hadir di tengah umat-Nya, memancarkan kemuliaan-Nya, dan menerangi dunia dengan kebenaran dan kekudusan-Nya. Gambaran ini mengingatkan kita bahwa kehadiran Allah adalah sumber terang, kekuatan, dan pembaruan. Di tengah kesulitan dan kegelapan dunia, kita dapat berpaling kepada Allah yang kemuliaan-Nya bersinar, dan menemukan pengharapan serta pembaharuan dalam kehadiran-Nya.