Yosua 3:3 - Langkah Iman Melintasi Sungai Yordan

"dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Apabila kamu melihat bani Lewi mengusung tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, maka kamu harus beranjak dari tempatmu dan mengikutinya."

Kisah Ketaatan dan Kedaulatan Allah

Ayat Yosua 3:3 mengukir sebuah momen krusial dalam sejarah bangsa Israel: persiapan untuk menyeberangi Sungai Yordan dan memasuki Tanah Perjanjian. Perintah ini bukan sekadar instruksi teknis, melainkan fondasi dari sebuah perjalanan iman yang menuntut ketaatan mutlak dan kepercayaan penuh kepada Tuhan. Bangsa Israel telah lama merindukan tanah yang dijanjikan, namun rintangan di depan mereka, Sungai Yordan yang meluap pada musim panen, tampak begitu mengerikan. Di sinilah Tuhan menunjukkan cara-Nya yang unik untuk memimpin umat-Nya.

Perintah untuk mengikuti tabut perjanjian TUHAN, yang diusung oleh para imam dari suku Lewi, menekankan pentingnya arahan ilahi. Tabut perjanjian melambangkan kehadiran Allah di tengah umat-Nya. Mengikutinya berarti berjalan bersama Tuhan, mengandalkan tuntunan-Nya, dan mengakui bahwa kemenangan bukan berasal dari kekuatan manusia, melainkan dari kuasa Allah. Ini adalah panggilan untuk menanggalkan logika manusia yang sering kali diliputi rasa takut dan keraguan, dan justru memilih untuk mengutamakan firman Tuhan.

Sungai Yordan Jalan Tuntunan Ilahi

Ilustrasi: Ketaatan mengarah pada jalan baru.

Pelajaran yang Relevan

Pelajaran dari Yosua 3:3 sangat relevan bagi kehidupan rohani kita saat ini. Seringkali kita dihadapkan pada "sungai-sungai" kehidupan yang tampaknya tak mungkin dilewati – tantangan pekerjaan, masalah keluarga, keraguan iman, atau bahkan masa depan yang penuh ketidakpastian. Tuhan tidak selalu menyingkirkan rintangan-rintangan itu secara ajaib di awal, tetapi Dia selalu menyediakan jalan bagi mereka yang memilih untuk bergantung pada-Nya.

Ketaatan yang diminta dalam ayat ini bukan hanya sekadar mengikuti ritual, tetapi sebuah sikap hati yang siap untuk bergerak ketika Tuhan memerintahkannya, bahkan jika itu berarti melangkah ke dalam sesuatu yang menakutkan atau tidak terduga. Perintah ini mengajarkan kita untuk menjaga pandangan kita tetap tertuju pada kehadiran Allah (tabut perjanjian) dan merespons setiap langkah yang Dia tunjukkan. Dengan demikian, kita dapat mengalami pertolongan dan penyertaan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita, sebagaimana bangsa Israel mengalami mukjizat menyeberangi Sungai Yordan. Mengikutinya adalah kunci untuk membuka pintu-pintu baru dan memasuki berkat-berkat yang telah Tuhan sediakan.